Pengungkapan Kasus Begal di Bendung Klambu masih Abu-Abu

RAWAN: Seorang warga melintas di jembatan Bendung Klambu, Desa Penganten, Kecamatan Klambu belum lama ini. (MUHAMAD ANSORI/LINGKAR JATENG)

GROBOGAN– Jajaran Sat Reskrim Polres Grobogan hingga kini belum bisa mengungkap pelaku pembegalan yang terjadi di Bendung Klambu, Desa Penganten yang terjadi 15 Juli lalu. Peristiwa itu membuat dua warga Desa Penganten menjadi korban kekerasan dan perampasan sepeda motor saat nongkrong di jembatan Bendung Klambu.

Kasatreskrim Polres Grobogan AKP Agus Supriadi mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan guna mengungkap kasus tersebut. Ia pun belum bisa memastikan apakah pelaku merupakan warga sekitar atau luar daerah. “Nanti diinfo mas. Masih lidik,” katanya kemarin.

Diberitakan Lingkar Jateng beberapa waktu lalu, kejadian itu pada Senin 15 Juli sekitar pukul 22.25 malam. Saat kedua kedua korban yakni Nadi Rizqullah,18, dan Theo Ari Setiadi,19, menjadi korban begal di lokasi jembatan Bendung Klambu.

 Korban Nadi Rizqullah mengalami luka sobek kurang lebih lima sentimeter pada kepala, luka sobek kurang lebih dua sentimeter pada punggung. Itu akibat sabetan senjata pedang para kawanan begal atau perampok yang diperkirakan sekitar 8 orang.

Kronologinya, kedua korban awalnya sedang duduk dengan menaiki sepeda motor Honda Beat nopol K-5384-ANF. Sekitar pukul 22.30 datang kurang lebih ada delapan orang berboncengan dengan menggunakan sepeda motor dari arah selatan jembatan Bendung Klambu. Kemudian salah satu dari mereka mendekati korban Nadi Rizqullah dan langsung memukul korban dengan sajam dan mengenai bagian kepala dan punggung korban mengakibatkan terjatuh. Kemudian, sepeda motor dan HP yang dibawa korban Nadi Rizqullah dibawa pelaku. Sedangkan, korban Theo Ari Setiadi juga dipukul dengan menggunakan sajam oleh salah satu pelaku, tetapi tidak terkena dan pelaku hanya meminta HP yang dibawa.(ori/lut)