Pati  

Droping Air Bersih di Sejumlah Titik, DPRD Provinsi Dorong Solusi Jangka Panjang

PATI – Semakin meluasnya bencana kekeringan di Pati yang berdampak langsung pada pemenuhan kebutuhan air bersih bagi masyarakat membuat sejumlah pihak untuk turun tangan membantu meringankan beban mereka.

Salah satunya adalah Anggota Komisi E, DPRD Provinsi Jawa Tengah, Endro Dwi Cahyono dari Fraksi PDI Perjuangan. Politikus muda yang baru dilantik 3 September lalu itu tengah fokus membantu kesulitan masyarakat.

Melalui rumah aspirasi Endro Center telah mendistribusikan air bersih disejumlah titik di Pati. Distribusi tersebut akan dilakukan secara bertahab mengingat kekeringan di Pati cukup luas mencapai 88 desa yang tersebar 10 kecamatan.

“Kita akan fokus mendistribusikan air bersih kepada masyarakat karena sangat vital bagi kehidupan. Sesuai dengan data, dari 88 desa berpotensi kekeringan, yang paling parah ada 52 Desa. Nah untuk tahab pertama ini kita distribusikan di Dukuh Ngerang 2 tangki, selanjutnya akan bertahab ke desa-desa lain yang terdampak kekeringan,” ujarnya.

Selain itu, menurut Endro droping air bersih bukanlah solusi jangka panjang. Namun untuk sekarang ini droping air bersih sangat penting dilakukan menyusul kebutuhan dasar air bersih harus terpenuhi. Untuk itulah pihaknya ingin mengajak duduk bersama dengan pemerintah daerah maupun pusat untuk mencarikan solusi yang terbaik.

“Tentunya droping air bersih ini bukanlah solusi jangka panjang, kita akan mendorong bagaimana kedepan ada solusi yang lebih solutif, karena kemarau hampir setiap tahun terjadi, kita harus siap dan tidak boleh kejadian kekurangan air terjadi kembali. Jangan sampai saat musim penghujan berlimpah air, sedangkan disaat musim kemarau seperti ini, warga kekurangan air bersih,” lanjutnya.

Heni Dwi Lestari, salah satu warga Dukuh Ngerang, Tambakromo mengaku bersyukur adanya bantuan air bersih dari Anggota DPRD Jawa Tengah tersebut. Rencananya air itu akan dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari bersama warga lainnya.

“Saya mewakili warga Dukuh Ngerang menyampaikan terimakasih, dan rencananya air bantuan akan dimanfaatkan warga sekitar yang membutuhkan,” ujarnya .

Selain itu, untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga selain menunggu bantuan dari swasta dan pemerintah juga mengambil ditempat diluar desa dan cukup jauh, itu pun harus berebut dengan warga lain.

“Kekeringan sudah berlangsung lama, hampir 4 bulan sampai sekarang, untuk mencukupi kebutuhan, warga menunggu bantuan, kadang dari swasta, ada juga pemerintah, tapi kondisinya iya tetap kurang. Kalaupun mengambil dari luar desa belum tentu dapat, karena harus berebut dengan warga lainnya,” pungkasnya. (lut)