SEMARANG – Persoalan sampah masih menjadi momok untuk mayoritas masyarakat Indonesia, terlebih lagi persoalan sampah plastik. Berbagai upaya sudah dilakukan untuk mengatasi sampah plastik, salah satunya dengan melarang penggunaan plastik kemasan sekali pakai.
Selain itu peran masyarakat juga dianggap perlu agar program mengurangi sampah plastik ini bisa terlaksana. Diantaranya melalui sekolah-sekolah dengan program adiwiyata yang bisa bebas dari sampah plastik.
Salah satu sekolah yang menerapkan bebas sampah plastik yaitu Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 8 Semarang. Kepala Sekolah SMAN 8 Semarang, Sugiyo, S.Pd, M.Kom mengatakan, bahwa pihaknya sudah lama memulai program bebas sampah plastik tersebut.
“Kita sejak Oktober tahun lalu sudah menerapkan bebas sampah plastik, sekarang anak-anak ketika di sekolah harus membawa tumbler sendiri dari rumah,” ujarnya kepada Lingkar Jateng.
Dengan adanya larangan tersebut Sugiyo ingin mengajak anak didiknya beserta guru dan karyawan untuk lebih peduli dengan lingkungan. Terlebih lagi Indonesia masih dioanggap sebagai salah satu penghasil sampah plastik terbesar di Indonesia.
Selain dengan mendeklarasikan diri bebas sampah plastik pihaknya juga mengajak seluruh elemen sekolah untuk memilah sampah. Sampah mana yang bisa didaur ulang kembali serta sampah yang bisa dimanfaatkan menjadi kompos.
“Kita terus mengingatkan untuk meilah sampah, namun terkadang juga masih aja yang asal dibuang di tempat sampah saja, tapa dilipah terlebih dahulu,” imbuhnya. (cr1/pal)