LINGKARJATENG.COM, DEMAK – Masjid Agung Demak memiliki sejarah panjang. Masjid yang terletak di Kampung Kauman, Kelurahan Bintoro, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak, Jawa Tengah ini merupakan salah satu masjid tertua yang ada di Indonesia.
Kini Masjid Agung Demak menjadi wisata religi umat Islam. Saban hari, Masjid Agung Demak tidak pernah sepi oleh peziarah yang datang dari berbagai kota di Indonesia.
Berikut fakta-fakta menarik Masjid Agung Demak:
1. Tempat berkumpulnya para Wali Songo
Masjid Agung Demak dipercayai pernah menjadi tempat berkumpulnya Wali Songo yang menyebarkan agama Islam di tanah Jawa. Pendiri masjid ini diperkirakan adalah Raden Patah, yaitu raja pertama dari Kesultanan Demak sekitar abad ke-15 Masehi.
2. Gambar bulus
Raden Patah bersama Wali Songo mendirikan Masjid Demak dengan memberi gambar serupa bulus. Ini merupakan candra sengkala memet, dengan arti Sarira Sunyi Kiblating Gusti yang bermakna tahun 1401 Saka. Gambar bulus terdiri atas kepala yang berarti angka 1 (satu), 4 kaki berarti angka 4 (empat), badan bulus berarti angka 0 (nol), ekor bulus berarti angka 1 (satu). Dari simbol ini diperkirakan Masjid Agung Demak berdiri pada tahun 1401 Saka. Masjid ini didirikan pada tanggal 1 safar.
3. Tiang Saka Guru
Masjid ini mempunyai bangunan-bangunan induk dan serambi. Bangunan induk memiliki empat tiang utama yang disebut saka guru. Salah satu dari tiang utama tersebut konon berasal dari serpihan-serpihan kayu, sehingga dinamai saka tatal. Bangunan serambi merupakan bangunan terbuka. Atapnya berbentuk limas yang ditopang delapan tiang yang disebut Saka Majapahit. Atap limas Masjid terdiri dari tiga bagian yang menggambarkan ; 1 Iman, 2 Islam dan 3 Ihsan.
4. Ada makam raja Kesultanan Demak
Di dalam kompleks Masjid Agung Demak, terdapat beberapa makam raja-raja Kesultanan Demak termasuk di antaranya adalah Sultan Fattah yang merupakan raja pertama Kesultanan Demak dan para abdinya. Di kompleks ini juga terdapat Museum Masjid Agung Demak, yang berisi berbagai hal mengenai riwayat Masjid Agung Demak.