KUDUS – Berbagai upaya terus dilakukan pihak Dinas Pertanian dan Pangan (Dispentan) agar parijoto bisa menjadi tanaman milik Kabupaten Kudus. Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara sudah terlebih dulu mendaftarkan dan mendapatkan varietas parijoto ke Kementrian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI).
Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan dan Perkebunan Dispentan Kudus, Dewi Masitoh mengatakan, pihaknya mengaku memang kalah cepat dengan Jepara untuk menjadikan parijoto sebagai varietas tanaman milik Kota Kretek. Oleh karena itu, pihaknya masih tetap mengajukan.
“Langkah yang kami ambil yakni dengan melakukan tes DNA, meski dari sisi morfologi, varietas yang ada di Jepara dan Kudus sama. Prosesnya akan diuji melalui genetik. Nantinya dari Jepara dan Kudus disandingkan. Dan masih mengharapkan ditemukan pembeda,” ucapnya.
Bila dari tes DNA yang dilakukan di Institut Pertanian Bogor (IPB) hasilnya sama dengan Jepara, pihaknya nanti akan membuat varietas parijoto sendiri dengan nama yang berbeda dengan Jepara. “Jadi ada parijoto versi Jepara dan Kudus,” terangnya.
Saat ini pihaknya masih berusaha mendaftarkan lewat Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB) dan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Provinsi Jawa Tengah. Jika hasil DNA berbeda dengan Jepara, pihaknya akan memberi nama tanaman parijoto sendiri.
“Nantinya, kami akan memberi nama tersendiri, namun belum terpikirkan nama yang cocok. Itu pun jika hasilnya berbeda dengan punya nya Jepara,” tuturnya.
Pihaknya akan mengupayakan semaksimal mungkin terkait hal itu. Dikarenakan parijoto mayoritas terdapat di Kudus. Dari hulu sampai hilir sudah terdapat penggiat dan mengembangkan parijoto.
“Di Kudus, secara populasi dan georafis lebih banyak menyebar, juga memiliki kearifan lokal. Juga sudah diolah menjadi beraneka macam bentuk. Seperti sirup, teh, dan katanya juga permen. Kalau di Jepara, parijoto hanya di satu dukuh saja, yaitu di Dukuh Duplak,” jelasnya.
Dewi mengharapkan, agar urusan tersebut cepat terselesaikan. Parijoto dikenal menjadi salah satu oleh-oleh religi ketika ke Makam Sunan Muria. Selain itu, juga di percaya ibu hamil yang hendak mempunyai anak, nantinya bisa ganteng atau cantik.(sam/akh)