Connector Rajut, Inovasi Gunakan Masker

Pengrajin connector rajut, Farikhatun Nisa
PRODUKTIF: Pengrajin connector rajut, Farikhatun Nisa sedang merajut benang untuk dijadikan connector masker, Minggu (20/12). (AFIFUDIN/ JOGLO JATENG)

PEMALANG Dimasa Pandemi, semua orang dituntut untuk lebih kreatif, mengingat berbagai sektor terdampak karenanya, tak terkecuali sektor ekonomi. Demi menambah penghasilan seorang mahasiswa asal Pemalang membuat kerajinan tangan connector rajut yang bisa bermanfaat serta menguntungkan di masa pandemi Covid-19.

Farikhatun Nisa, pengrajin tangan connector rajut menceritakan awal mula munculnya ide membuat kerajinan tersebut. Sebagai seorang perempuan berhijab, ia merasa kesulitan menggenakan masker.

“Perempuan berhijab itu susah kalau pakai masker, harus buka tutup hijab, apalagi kalau di khalayak umum,” katanya.

Untuk membuat connector masker dirinya hanya memerlukan benang polister, alat pengrajut (hakpen), kancing untuk pengait serta kesabaran. Selanjutnya, benang kemudian dirajut dengan motif sesuai yang diinginkan. Ketika rajutan sudah selesai, dilakukan pemasangan kancing sebagai pengait agar masker beserta connector tersambung.

“Membuatnya mudah kok, hanya diperlukan ketelitian dan kesabaran yang cukup. Hal ini tentu bisa menjadi peluang untuk siapapun,” lanjutnya.

Nisa berharap, dengan adanya inovasi-inovasi kecil semacam ini, masyarakat bisa bertahan di masa pandemi ini. Ia pun juga terus berusaha agar usahanya terus berkembang, tidak berhenti pada connector.

Selanjutnya, Nisa juga berpesan untuk para pemuda di Pemalang untuk berani berinovasi. “Masa pandemi bukan alasan untuk tidak produktif, banyak hal yang bisa dilakukan hanya dengan dirumah saja,” ujarnya. (cr1/fat)