Kasus Covid-19 di DIY Naik, Satu Meninggal Dunia

SUNTIK: Masyarakat saat hendak melakukan vaksinasi Covid-19 di Kota Yogyakarta, beberapa waktu lalu. (ISTIMEWA/JOGLO JOGJA)

YOGYAKARTA, Joglo Jogja – Kasus Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kini mulai merangkak naik. Hingga saat ini, terdapat puluhan kasus Covid-19 aktif di Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman mencatat, setidaknya 52 kasus aktif dan satu pasien dinyatakan meninggal dunia. Sementara Dinkes Kota Yogyakarta mencatatkan 36 kasus aktif Covid-19, sehingga pihaknya mengimbau kepada masyarakat maupun wisatawan untuk melakukan Protokol Kesehatan

Kepala Dinkes Sleman Cahya Purnama mengatakan, kasus Covid-19 di Sleman terjadi kenaikan di akhir tahun ini. Sepanjang Desember sudah ada kasus sebanyak 52 orang yang dinyatakan positif.

“Sebelumnya ada 47 kasus, tetapi sekarang ada tambahan lima lagi sehingga total ada 52 yang dinyatakan positif,” terangnya, Rabu (27/12).

Cahya menambahkan, meski dinyatakan positif, kebanyakan pasien sudah menjalani isolasi secara mandiri. Hal itu lantaran Gejala yang dialami hanya gejala ringan. Sehingga cukup dengan isolasi mandiri.

Meski begitu, Cahya tidak menampik, dari puluhan kasus yang tertular, ada seorang pasien yang meninggal dunia karena positif Covid-19. Hasil dari pemeriksaan pasien tersebut, tercatat memiliki komorbid penyakit jantung.

Lanjutnya, pihaknya meminta kepada Masyarakat tidak perlu khawatir secara berlebihan. Lantaran, kekebalan komunal sudah terbentuk sehingga masih bisa menahan potensi penularan Covid-19 Varian Eris.

Untuk mengurangi risiko penularan, ia meminta kepada Masyarakat tetap menerapkan pola hidup bersih dan sehat serta rajin berolahraga. Selain itu, juga rutin mencuci tangan dengan sabun. “Bagi yang sakit, khususnya flu disarankan untuk memakai masker,” pintanya.

Sementara itu, Epidemiolog Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Solikhin Dwi mengungkapkan, saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024 banyak wisatawan dari luar daerah yang mendatangi Kota Yogyakarta. Sehingga, dengan tingginya mobilitas dan seringnya berkumpul itu menjadi salah satu penyebab naiknya kasus Covid-19.

“Untuk mencegah penularan, kami ingatkan masyarakat dan wisatawan yang datang ke Kota Yogyakarta, serta yang berkerumun dalam jumlah yang banyak pada satu lokasi, untuk  menerapkan protokol kesehatan khususnya dengan menggunakan masker,” jelas Solikhin.

Ia menambahakan, untuk kasus di Kota Yogyakarta pada minggu ke 51 atau periode 17-23 Desember 2023, ada 36 Kasus Positif Covid-19. Jumlah itu naik dua kali lipat dibandingkan pada minggu ke 50, yang hanya ada 15 kasus.

“Kami berharap tidak terjadi kenaikan kasus lagi pasca liburan Nataru, setelah berkumpulnya banyak orang dari daerah yang berbeda,” tegasnya.

Lebih lanjut, Solikhin berharap, masyarakat terus menerapkan budaya cuci tangan dan usahakan menjaga jarak. Terutama dengan orang yang diketahui sedang sakit dengan gejala demam, batuk, pilek, kehilangan penciuman dan lainnya.

“Secara khusus, kami mengingatkan jika sebelum bepergian merasakan badan tidak sehat, sebaiknya tetap istirahat atau tidak melakukan perjalanan. Bagi yang melakukan perjalanan upayakan cukup istirahat dan mendapatkan asupan makan yang cukup untuk menjaga stamina dalam perjalanan” pungkasnya. (bam/riz/all)