PATI, Joglo Jateng – Kebahagiaan dan kesedihan bercampur aduk menyelimuti pernikahan Mahardika Ian Pratama (28) dan Windy Siskha Meilani (26). Pasangan pengantin ini terpaksa menggelar ijab-kabul di Rumah Sakit (RS) Kelurga Sehat Hospital (KSH) Pati pada Selasa (2/1/2024) kemarin.
Prosesi pernikahan yang berbeda itu terpaksa dilakukan lantaran ayah mempelai wanita jatuh sakit dan harus menjalani perawatan di rumah sakit. Sedangkan pernikahan mereka sudah disiapkan jauh-jauh hari sebelumnya.
“Semuanya sudah disiapkan jauh-jauh hari. Dari undangan, memesan dekorasi, MUA hingga berbagai makanan. Namun H-1 bapak saya pendarahan lagi dan harus dirawat di rumah sakit,” ujar Windy saat ditemui di RS KSH Pati, Kamis (4/1).
Wanita asal Kelurahan Kalidoro, Kecamatan Pati itu pun mengabari keadaan orang tuanya tersebut ke pihak mempelai pria. Mereka akhirnya putar otak dan meminta izin kepada rumah sakit agar bisa melaksanakan ijab kabul di ruang rawat inap.
Pihak RS KSH Pati pun mengizinkan pelaksanaan ijab-kabul di ruang rawat inap. Mereka pun lega ijab-kabul bisa digelar. Para pengantin mengenakan baju layaknya pengantin pada umumnya.
Momen ini sempat membuat suasana ruang rawat inap pecah. Orang tua mempelai wanita tak kuat menahan tangis air mata, anaknya bisa menikah meskipun di dalam rumah sakit.
“Kebetulan wali saya bapak saya sendiri dan beliau mau menyaksikan. Makanya untuk ijab-kabulnya di lakukan di RS KSH Pati,” ungkapnya.
Perasaan Windy dan pasangannya Mahardika juga bercampur aduk. Rasa sedih masih dirasakan mereka lantaran wali nikah mereka sakit. Namun, keduanya juga bahagia lantaran masih bisa melaksanakan prosesi pernikahan yang sakral itu.
“Sudah sebar undangan semua, tanggalnya sudah ditentukan hari itu dan waktunya jam 08.00 WIB. Setelah ijab di rumah sakit kembali ke rumah untuk melaksanakan resepsi,” imbuh Mahardika, warga asal Kudus itu.
Sementara itu, Manajer PR dan Marketing RS KSH Pati, dr. Laurentina Karissa Komala Dewi mengatakan bahwa pelaksanaan ijab kabul di rumah sakitnya baru pertama kali ini. Meskipun begitu pihaknya tak mempermasalahkan hal itu.
“Dari pihak rumah sakit selama tidak mengganggu proses perawatan pasien tidak apa-apa. Kita juga coba membantu memfasilitasi yang kita bisa upayakan. Apalagi ini baru pertama kalinya,” ungkap dia. (lut/fat)