Kudus  

Usia Ke 64, Lesbumi Kudus Konsisten Kembangkan Seni Budaya

KOMPAK: Seniman dan budayawan se Kabupaten Kudus berdiskusi dan berpuisi dalam tasyakuran Harlah Lesbumi Kudus bertema Tadarus Rindu, belum lama ini. (HUMAS/JOGLO JATENG)

KUDUS, Joglo Jateng – Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Indonesia (Lesbumi) Kudus memasuki usia ke 64. Dalam momen peringatan hari ulang tahun Lesbumi, pengurus dan anggota menghadirkan seniman dan budayawan se Kabupaten Kudus dalam tasyakuran bertema Tadarus Rindu. Berisikan Konser Musik dan Puisi bulan Ramadhan, acara bertempat di Desa Golantepus, Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus.

Ketua Lesbumi Kudus, Abu Hasan Asy’ari, mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan mulai sore hingga malam tersebut dimaksudkan untuk marapatkan shaf dan memperkuat harokah dakwah Lesbumi Kudus. Momen Harlah ke 64 ini bisa menjadi suntikan semangat dalam mengembangkan Seni dan Budaya di Kota Kretek.

“Ini bukan usia yang muda lagi. Dan harus selalu ada gerakan yang terus dilakukan,” kata Abud, sapaan akrab Abu Hasan,

Ia menyampaikan selama 4 tahun terakhir ini, Lesbumi Kudus telah melakukan beberapa pendekatan kepada masyarakat untuk merawat Seni Budaya. Yaitu dengan beberapa program seperti Kembang Kanthil (Ngaji Budaya di Desa), Sangita Lesbumi (Musik Religi Masuk Desa dan Kampus).

“Dan tak lupa Ligusty Poeziya (Pembacaan Puisi diruang publik) dan Dongeng Anak Kita (Pengenalan Tokoh melalui dongeng di TK dan SD),” ujarnya.

Beberapa gerakan yang telah dilakukan oleh Lesbumi kudus, ia berhrap dapat memotivasi masyarakat Kudus terutama generasi muda untuk menjaga dan melestarikan tradisi leluhur kampungnya.

Ia juga ingin ada sinergitas dan komunikasi yang dijalin baik dengan organisasi lain. Agar dapat mempermudah gerak dan langkah untuk pelestarian seni dan budaya.

“Semoga ikhtiar ini bisa menjadi kabar baik untuk masyarakat terlebih pemerintah Kabupaten Kudus yang selama ini dirasa kurang memperhatikan komunitas dan lembaga pelestari seni budaya,” tandasnya. (cr1/fat)