PATI, Joglo Jateng – Penerimaan peserta didik baru (PPDB) jenjang Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP) akan segera dilaksanakan. Pj Bupati Pati Henggar Budi Anggoro pun mengingatkan agar jangan ada sekolah yang tidak dapat murid.
Hal tersebut ia sampaikan saat menghadiri acara sosialisasi PPDB yang digelar di aula sanggar kegiatan belajar (SKB) Disdikbud Pati, Senin (29/4/2024). Dalam kesempatan itu, Henggar menyebut bahwa pelaksanaan PPDB sudah di depan mata, sesuai jadwal nanti akan dilaksanakan pada 13-14 Mei 2024.
“Sehingga dalam menghadapi PPDB ini perlu suatu pengaturan-pengaturan, perlu regulasi-regulasi. Sehingga jangan sampai di beberapa sekolah itu ada yang tidak dapat murid. Karena saya pernah melihat itu, kok iso ya” ungkapnya.
Untuk meminimalisir kejadian tersebut, Henggar memerintahkan Plt Kepala Disdikbud Pati untuk bisa memfasilitasi serta mengatur PPDB ini. Pihaknya mengakui, saat ini masih banyak orang tua yang kepingin menyekolahkan anaknya di sekolahan-sekolahan memiliki reputasi dan kredibilitas yang baik.
“Jangan sampai di satu sisi ada sekolahan yang sampai nolak-nolak siswa. Tapi ada sisi lain ada sekolahan yang tidak dapat siswa. Inilah yang harus bisa kita selesaikan dengan secara bijak,” tandasnya.
Sementara itu, Plt Kepala Disdikbud Kabupaten Pati Tulus Budiharjo, melaporkan bahwa sosialisasi PPDB tahun 2024 ini dilaksanakan dalam rangka mengoptimalisasi PPDB. Sehingga bisa memberikan pelayanan pendidikan yang seluas-luasnya bagi warga negara dengan usia sekolah.
“Jadi tujuan sosialisasi PPDB ini adalah menyampaikan petunjuk operasional pelaksanaan penerimaan peserta didik baru di Taman Kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, tahun ajaran 2024-2025. Ini dalam rangka mewujudkan PPDB yang obyektif, trasparan, akuntabel dan tidak diskriminatif,” kata dia, Senin (29/4/2024).
Melalui sosialisasi ini, Tulus berharap agar PPDB di Kabupaten Pati dapat berjalan dengan lancar. Dengan demikian dapat menyukseskan wajib belajar 9 tahun serta tidak ada siswa yang putus sekolah. (lut/fat)