PEMALANG, Joglo Jateng – Melihat kondisi Gunung Slamet yang beberapa waktu ini mengalami kenaikan level, membuat BPBD Kabupaten Pemalang melakukan simulasi bencana erupsi Gunung Slamet, belum lama ini. Gelaran ini dilaksanakan di dua desa di sekitar lereng gunung, dengan tujuan agar meminimalisir kepanikan warga pada saat evakuasi bencana.
Kepala Pelaksana BPBD Pemalang Andri Adi menuturkan, simulasi ini diadakan di Desa Jurangmangu dan Desa Gunungsari, Kecamatan Pulosari. Wilayah itu menjadi sasaran karena masuk ke dalam peta bencana dan diperkirakan kemungkinan terdampak paling parah, apabila terjadi erupsi Gunung Api Slamet.
“Karena masuk peta bencana dan perkiraan akan terdampak, maka kita adakan simulasi ini. Harapan kami jelas semoga masyarakat di lereng gunung dapat lebih waspada, terutama tidak masuk ke jarak tiga kilometer dari puncak karena masuk wilayah zona merah,” terangnya.
Pihaknya juga mengkampanyekan perihal peningkatan aktivitas Gunung Slamet dan langkah-langkah kesiapsiagaan bila terjadi erupsi, terutama di Lingkar Gunung Slamet Wilayah Pemalang yaitu di Desa Jurangmangu, Desa Gunungsari, Desa Penakir dan sebagainya. Ini diharapkan mampu meminimalisir kerugian, terutama korban jiwa bila nantinya ada erupsi.
“Sekolah-sekolah jadi tempat utama yang kita berikan sosialisasi dan simulasi tanggap bencana, lalu lingkungan warga serta tempat-tempat strategis lainnya. Kami juga aktif dalam media sosial, memberikan informasi peringatan dini terkait peningkatan aktivitas Gunung Api Slamet,” pungkasnya.(fan/sam)