SEMARANG, Joglo Jateng – Pengamat politik sekaligus pendiri Lembaga Survei KedaiKOPI, Hendri Satrio menyebut bakal ada “perang besar” antara Presiden Joko Widodo melawan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah.
Menurutnya, peta politik pada Pilkada Jateng akan berlangsung sengit. Sebab pihak Jokowi menginginkan lebel “kandang banteng” di Jateng hilang. Sehingga pertarungan kedua kubu untuk menguasai Jateng diprediksi akan berlangsung seru.
“Iya (perang besar), serulah perangnya. Ada satu yang tidak ingin julukan bahwa di sini (Jateng) kandang (banteng), dan di kelompok lain ingin meruntuhkan bahwa kandang itu bukan lagi miliknya, itu kan jadi seru,” katanya usai Workshop Peliputan Pemilu/Pilkada 2024 di Hotel Santika Kota Semarang, belum lama ini.
Pilkada Jateng bakal menjadi ujian bagi PDIP apakah mampu menjaga kandangnya. Pasalnya yang dihadapi PDIP sebenarnya bukan hanya Jokowi, namun Prabowo Subianto yang dilantik menjadi presiden mulai bulan Oktober 2024 nanti.
“Dan lawannya PDIP nggak main-main, dua rezim yang berkuasa, satu yang dia besarkan (Jokowi), satu yang baru tapi ingin besar (Prabowo), ini seru juga,” jelasnya.
Ia menilai PDIP akan berusaha menjaga kandangnya dengan mengusung kader terbaik di Pilgub Jateng 2024. Dia yakin PDIP bisa melawan Jokowi asalkan seluruh kader solid memenangkan kader yang diusung.
“Jadi kalau menurut saya asal itu (kader) didorong dan all out menang, mereka tidak ingin kehilangan stigma Jateng kandang banteng,” tukas Hendri Satrio.
Lebih lanjut, Jokowi, menurutnya juga akan cawe-cawe pada Pilkada kali ini dengan menyokong orang dekatnya sebagai calon gubernur. Yaitu Kapolda Jateng Ahmad Luthfi atau Ketua Umum PSI yang juga anak bungsunya, Kaesang Pengarep.
“Lawannya ya kemungkinan Pak Luthfi, Pak Luthfi juga deg-degan kan, kalau misalnya Mas Kaesang ga oke di Jakarta, dia pasti ke Jawa Tengah,” pungkasnya. (luk/gih)