Ribuan Siswa SMAN 1 Mejobo Berlatih Gaya Hidup Berkelanjutan

KOMPAK: Siswa-siswi SMAN 1 Mejobo tengah praktik salah satu implementasi gaya hidup berkelanjutan bersama pemateri, belum lama ini. (DOK. PRIBADI/JOGLO JATENG)

KUDUS, Joglo Jateng – Kreativitas dan eksplorasi seluruh siswa SMAN 1 Mejobo terlihat dalam pelaksanaan kegiatan P5 bertema gaya hidup berkelanjutan. Mereka belajar sekaligus mempraktikkan back to nature. Misalnya budidaya hidroponik, ternak lele dan kangkung, analisis budaya rabu wekasan, hingga praktik mengurangi penggunaan plastik.

Kepala SMAN 1 Mejobo, Ajib Setiyo menjelaskan, tema gaya hidup berkelanjutan ini merupakan praktik kurikulum merdeka untuk memfasilitasi anak-anak agar bisa mengembangkan potensi sesuai kebutuhan. Yaitu dengan memberikan materi bersama para ahli di bidangnya agar bisa mereka praktikan.

“P5 itu juga merupakan bagian penanaman karakter 6 dimensi. Di antaranya berakhlak mulia, gotong royong, mandiri, kreatif, bernalar kritis dan berkebinekaan global,” jelasnya, belum lama ini.

Tema gaya hidup berkelanjutan itu, lanjutnya, merupakan sebuah pemahaman mendesain aktivitas kehidupan sehari-hari sebagai bekal para siswa. Agar nantinya perilaku peduli ramah lingkungan ini telah terbiasa dalam kehidupan sehari-harinya.

“Intinya P5 ini wadah untuk memberikan bekal dalam mempersiapkan kehidupan yang lebih baik. Termasuk edukasi asuransi kesehatan dan ketenagakerjaan,” katanya.

Pada Jumat, (06/09) ada sebanyak 1.070 siswa turut mengikuti gelar karya P5 tersebut. Dalam proses pelaksanaan P5 ini, tidak selalu harus gelar karya, karena merupakan finish dan upaya mengapresiasi produk hasil penelitian dan eksplorasi anak-anak.

Sementara itu, pengawas sekaligus Kepala SMAN 1 Mejobo periode 2004-2006, M Zainuri menyebutkan, konsep inti dari P5 ini adalah sekolah bisa menginternalisasi nilai-nilai karakter pada peserta didik. Dalam tema gaya hidup berkelanjutan ini, sebagai wadah dimensi iman bertaqwa, berakhlak mulia, gotong royong, kreatif dan bernalar kritis.

“Ini merupakan upaya sekolah dalam mengimplementasikan agar anak-anak bisa memilih, menyampaikan serta merealisasikan gagasan sebagai proses positif dan berpikir. Hal ini bertujuan mereka tidak bergantung pada orang lain,” ujarnya.

Pihaknya menambahkan, melalui project ini gen Z bisa menanamkan karakter kuat dan tangguh yang bisa mengatasi tantangan yang ada. Misalnya salah satu inovasi yang menarik adalah budidaya lele, kangkung dan hidroponik.

“Hal itu salah satu mindset yang bagus, karena bisa mengkreasikan dan memanfaatkan lahan sempit menjadi hal berguna. Inilah salah satu cara berperan baik positif dan kepercayaan diri yang kuat,” imbuhnya.(cr1/sam)