SEMARANG, Joglo Jateng – Pertarungan dua jenderal di pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Tengah diprediksi bakal berlangsung sengit. Sebab perbedaan elektabilitas antara paslon Andika Perkasa-Hendrar Prihadi dan Ahmad Luthfi–Taj Yasin Maimoen cukup terbilang tipis.
Hal ini merujuk hasil survei dari Kanigoro Network yang dilaksanakan pada 1-6 September 2024. Elektabilitas Luthfi-Taj Yasin sebesar 45,2 persen. Perolehan itu unggul tipis dari Andika-Hendi yang memiliki elektabilitas 37,7 persen.
Namun masih ada 17,1 persen pemilih yang belum menentukan pilihan. Sebab itu, pilihan mereka akan menentukan elektabilitas dari masing-masing paslon.
Peneliti Kanigoro Network Joko Kanigoro memaparkan, survei ini dilakukan secara tatap muka melalui teknik pengambilan simple random sampling. Sebanyak 1.600 menjadi responden yang dijadikan sampel dengan sebaran di 35 kabupaten/kota serta tingkat margin of error +/- 2,8 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Selain dipengaruhi oleh dukungan koalisi gemuk, elektabilitas Luthfi–Taj Yasin ini bisa unggul karena melakukan sosialisasi terlebih dahulu dibanding Andika-Hendi. Jika tren ini terus bertahan, maka Luthfi-Taj Yasin menjadi ancaman bagi PDIP di Jawa Tengah yang selama ini dikenal sebagai kandang banteng.
“Kalau hingga akhir Pilkada trennya Ahmad Luthfi dan Gus Yasin. Ini menjadi ancaman serius bagi PDIP yang notabenenya Jawa Tengah ini diklaim PDIP sebagai kandang banteng,” ungkap Joko Kanigoro dalam acara FOMOS bertajuk FGD Membaca Peta Politik Pilgub Jateng di Kota Lama.
Sementara Pengamat Politik UIN Walisongo M Kholidul Adib menyampaikan paslon nomor urut dua Luthfi-Taj Yasin ini unggul di atas kertas. Mereka memiliki dukungan mayoritas kursi parlemen. Berbeda dengan paslon nomor urut satu Andika-Hendi yang hanya didukung PDI Perjuangan bisa kewalahan dalam menghadapi Luthfi–Taj Yasin yang didukung KIM Plus.
Kendati demikian Adib mengaku banyaknya dukungan dari partai politik juga belum tentu menjadi jaminan Luthfi-Taj Yasin akan menang. Kesempatan bagi Andika-Hendi pun masih ada, terlebih elektabilitas mereka juga beda tipis. Terlebih mesin partai PDI Perjungan tak diragukan lagi. Faktor lainnya ialah aspek figur atau ketokohan.
Calon gubernur sama-sama seorang jendral. Sedangkan wakilnya Taj Yasin berasal dari tokoh agamis yang banyak didukung kalangan santri. Sedangkan Hendrar Prihadi pernah menjadi Wali Kota Semarang yang namanya jelas dikenal di wilayah Kedungsepur.
“Pasangan satu Andika-Hendi kelemahannya tidak ada agamisnya. Dengan adanya Gus Yasin maka Pak Luthfi mendapat berkah tersendiri,” ungkap Adib.
Terpisah, Pengamat Politik dari Soegijapranata Catholic University (SCU) Andreas Pandiangan menilai meski pada periode pemilihan sebelumnya Gus Yasin turut andil mengantarkan Ganjar Pranowo kembali menjadi Gubernur Jateng. Kini paslon Luthfi-Taj Yasin menghadapi tantangan serius seiring munculnya berbagai isu dan narasi yang beredar di media sosial. Narasi perang bintang antara Rambo vs Sambo dinilai bisa mempengaruhi prefrensi pemilih di Pilgub Jateng 2024.
“Perang Bintang menjadi image negatif sebetulnya bagi Luthfi-Yasin. Namun kemudian kenapa kedua pasangan calon ini tidak adu gagasan, ini mungkin menjadi bagian dari strategi untuk meyakinkan pemilih yang mana Jawa Tengah tingkat partisipasinya cukup tinggi,” bebernya.
Kini para paslon sedang gencar melaksanakan kampanye hingga 23 November 2024. Luthfi-Yasin terus melakukan sosialisasi di kalangan masyarakat, mulai dari berkunjung ke pasar tradisional hingga dengan para ulama hingga pengusaha.
Terpisah, cagub paslon nomor urut satu Ahmad Luthfi ini mengaku bakal mempertahankan Jateng sebagai lumbung pangan nasional. Pihaknya ingin Jateng menjadi provinsi yang berkelanjutan dalam menyongsong Indonesia Emas 2045. Kendati elektabilitasnya lebih tinggi Luthfi juga menyampaikan sebagai manusia tidak boleh jumawa.
“Kami ingin Jateng menjadi provinsi berkelanjutan dalam menyongsong Indonesia Emas 2045,” jelas Luthfi usai acara Kang Luthfi dan Gus Yasin Mendengar yang diselenggarakan para pengusaha di S2 Ballroom, belum lama ini.
Sementara paslon Andika-Hendi juga melakukan sosialisasi mulai dari tingkat bawah. Beberapa waktu lalu Hendi bertemu pedagang di Pasar Peterongan. Mereka juga datang ke PWM Muhammadiyah. Meski hanya didukung oleh satu partai yakni PDI Perjuangan mereka pun tetap optimis mempertahankan Jateng sebagai kandang banteng.
Calon gubernur nomor urut satu Andika Perkasa ini mengaku kesejahteraan rakyat menjadi prioritas. Salah satunya dengan memberikan kompensasi pengeluaran bagi pekerja. Terlebih penambahan UMR yang sedikit harus sebanding dengan pengeluaran yang kondusif.
“Jika penambahannya (UMR) sangat sedikit, kami dari Provinsi Jawa Tengah akan membantu agar biaya untuk kebutuhan pengeluaran juga menjadi lebih sedikit. Sehingga yang bisa ditabung per bulannya bahkan lebih banyak,” ungkap Andika ketika menghadiri deklarasi di Surakarta. (luk/adf)