Figur  

Nabung Prestasi dari Lari, Dini Bercita-cita Jadi TNI

Mahardini Citra Aulia Pratiwi. (DOK. PRIBADI/JOGLO JATENG)

SEKTOR militer tak lepas dari peran perempuan. Peluang ini ingin diisi oleh Mahardini Citra Aulia Pratiwi. Siswi SMAN 1 Mejobo Kudus tersebut kini tengah mempersiapkan dirinya baik fisik maupun mental untuk terjun ke dunia militer. Kedua orang tuanya pun tetap mendukung cita-citanya itu.

“Cita-cita TNI women ini memang sudah dari dulu. Menurutku TNI perempuan itu sangat menginspirasi dan hebat karena bisa berjuang untuk bangsa,” ucapnya, belum lama ini.

Gadis kelahiran Semarang, 30 April 2007 itu telah memiliki segudang prestasi di bidang olah raga lari sejak duduk di bangku sekolah dasar (SD). Di antaranya juara 1 POPDA Kabupaten jenjang SD, juara 1.800 m dan 1.500 m di POPDA Kabupaten jenjang SMP, juara 2 Women Half Maraton di Jakarta jenjang SMA. Lalu, Juara 3 Borobudor Maraton Kategori Women Nasional dan lainnya.

“Dari sekian kejuaraan, event Borobudor Maraton lah yang paling berkesan. Karena itu event nasional dan para senior bahkan atlet Pelatnas pada ikut dalam kegiatan,” ungkapnya.

Putri pasangan Winarno dan Siti Baidah itu memulai atletiknya sejak SD. Secara tidak sengaja ia ditunjuk oleh sekolah untuk mewakili ajang POPDA dan dari situlah ia mulai berlatih dan langsung mendapat juara 1.

“Awalnya disuruh latihan orang tua. Karena mereka melihat keaktifanku sejak kecil sehingga diarahkan mereka. Kebetulan ditunjuk oleh sekolah dan pertama ikut langsung dapat juara,” bebernya.

Dini mengungkapkan, keberhasilannya dalam atletik tak lepas dari dukungan dan doa orang tua. Bahkan saat awal ia berlatih, orang tuanya antusias mengantarkan untuk mengikuti klub rutin.

Namun di balik suksesnya menjadi atlet lari, Dini sempat mengalami masa down. Sebab suatu penyakit kakinya sempat mendapatkan operasi dan rehat untuk beberapa bulan. Selain itu, bertambahnya berat badan karena jarang latihan juga menjadi PR berat untuknya.

“Akhirnya sejak bangku SMA diarahkan oleh pelatih untuk belajar di Kudus. Dan saat inipun bertahan jadi atlet lari karena sudah nyaman,” katanya. (cr1/adf)