SEMARANG, Joglo Jateng – Dinas Ketahanan Pangan (Distapang) Kota Semarang berhasil meraih penghargaan sebagai Dinas Paling Berkomitmen dan Berinisiatif dalam Penyelamatan Pangan tingkat nasional dari Badan Pangan Nasional (Bapanas). Prestasi ini diumumkan dalam ajang Anugerah Penyelamatan Pangan dalam rangka International Day of Awareness of Food Loss and Waste (IDAFLW) 2024 di Surakarta.
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengukapkan melalui program Gerakan Sayang Pangan Kota Semarang (Garangasem), pihaknya juga telah mengukir prestasi terbaik di tingkat nasional. Hal ini berkat komitmen dari pemerintah bersama seluruh stakeholder untuk menguatkan ketahanan pangan di Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah.
“Alhamdulillah, penghargaan ini tentu menjadi suntikan semangat dan motivasi bagi kami di Pemerintah Kota Semarang bersama seluruh komponen masyarakat untuk terus melakukan Gerakan Sayang Pangan Kota Semarang. Harapannya mudah-mudahan program ini bisa terus berlanjut dan memberikan manfaat bagi masyarakat,” ucapnya melalui keterangan tertulis yang diterima Joglo Jateng, belum lama ini.
Lebih lanjut, ia menerangkan, Garangasem merupakan gerakan seluruh elemen masyarakat untuk mencegah terjadinya sampah pangan (food waste dan food loss). Tak hanya itu, program ini diimplementasikan melalui tiga langkah nyata. Antara lain Habiskan Isi Piringmu, ke dua Stop Buang Pangan dan ke tiga Yuk Berbagi Pangan, baik pangan segar maupun pangan olahan.
“Garangasem menyasar pengelolaan makan mulai dari rumah tangga, hotel, kantor, sekolah, kampus, rumah makan dan katering, hingga pasar tradisional atau modern. Garangasem bermanfaat untuk mengurangi adanya sisa sampah pangan,” jelasnya.
Dirinya berharap, dengan adanya program ini, dapat mencegah krisis pangan dan mengurangi efek gas rumah kaca. Sehingga secara tidak langsung juga turut berperan dalam pencegahan inflasi serta penanggulangan kemiskinan atau stunting.
Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi mengapresiasi seluruh kepala daerah yang telah menunjukkan komitmen dan inisiasi-inisiasi di wilayahnya masing-masing. Baik melalui penerbitan kebijakan daerah berupa instruksi maupun surat edaran.
“Selain itu juga bentuk dukungan alokasi dana APBD, sosialisasi/promosi dan aksi penyelamatan pangan bekerja sama dengan para pihak untuk disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan,” pungkasnya. (int/adf)