Kudus  

Festival Bulan Bahasa dan Sastra Angkat Tema Literasi dalam Kebinekaan

EKSPRESIF: Salah satu peserta lomba puisi tengah tampil dalam Festival Bulan Bahasa dan Sastra Indonesia (FBBSI) SMPN 2 Kudus, Senin (7/10/24). (UMI ZAKIATUN NAFIS/JOGLO JATENG)

KUDUS, Joglo Jateng – Festival Bulan Bahasa dan Sastra Indonesia (FBBSI) di Kudus 2024 mengangkat tema Literasi dalam Kebinekaan. Even tahunan ini digelar oleh Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Indonesia SMP Kudus di SMPN 2 Kudus, Senin (7/10/24).

Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kudus, Harjuna Widada, dalam sambutannya menyebutkan, ajang ini merupakan momen untuk memperingati Bulan Bahasa dan Sastra Indonesia. Peringatan ini bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober, sekaligus untuk membina dan mengembangkan bahasa dan sastra Indonesia.

“Di ajang ini, anak-anak akan menunjukkan bakat mereka semaksimal mungkin melalui berbagai lomba yang tersedia. Utamanya dalam meningkatkan literasi kebinekaan,” ungkapnya.

Ketua Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Indonesia SMP Kudus Sugiarto mengatakan, tema Literasi dalam Kebinekaan untuk Kemajuan Bangsa mengingatkan pentingnya literasi sebagai landasan untuk pembangunan yang berkelanjutan. Menurutnya literasi tidak hanya sebatas kemampuan membaca dan menulis. Tetapi juga melibatkan pemahaman yang mendalam tentang budaya, sejarah, dan nilai-nilai yang melekat dalam masyarakat.

“Dengan adanya lomba ini diharapkan kecintaan dan kebanggaan kita terhadap Bahasa Indonesia semakin meningkat. Tema tersebut mengajak kita untuk menyelami makna yang lebih dalam. Bahwasanya literasi bukan hanya tentang membaca dan menulis, tetapi juga tentang memahami, menghargai, dan merayakan keberagaman budaya dan bahasa yang ada di Indonesia,” bebernya.

Festival bulan bahasa kali ini menghadirkan tiga jenis lomba yang diikuti 176 siswa SMP se Kudus. Tiga jenis lomba yang diselenggarakan untuk memperingati bulan Bahasa dan Sastra Indonesia tersebut meliputi, lomba pidato, menulis cerpen, dan membaca puisi. Siswa tersebut di antaranya 52 peserta mengikuti lomba pidato, 60 peserta mengikuti lomba menulis cerpen, dan 64 peserta mengikuti lomba baca puisi.

“Berbagai perlombaan itu dihadirkan dengan tujuan mengembangkan bakat anak-anak supaya tidak terpendam. Termasuk menjembatani pencarian bakat untuk jenjang pendidikan selanjutnya,” imbuhnya.

Siswi SMP 1 Undaan, Maisaroh sebagai peserta lomba puisi mengaku lega usai tampil membawakan puisi berjudul Resonansi Indonesia karya Ahmadun Yosi Herfanda. Selama tiga minggu ia telah latihan menyiapkan vokal, materi, intonasi, hingga gestur.

“Setelah tampil di nomor urut 11 lega sekali. Alhamdulillah lancar dengan harapan bisa membawa juara,” ungkapnya.  (cr1/fat)