Polisi Sebut Remaja Dihajar Massa bukan Kreak

TANGKAP LAYAR: Instagram @beritasemaranghariini video remaja dapat peringatan keras dari warga Srondol Kulon, Minggu (6/10). (LU'LUIL MAKNUN/JOGLO JATENG)

SEMARANG, Joglo Jateng – Warga Semarang dihebohkan dengan adanya video viral yang menunjukkan adanya aksi oknum TNI menampar sejumlah remaja yang terjadi di Srondol Kulon, Kecamatan Banyumanik pada Minggu (06/10) malam. Video itu viral di sejumlah akun instagram, salam satunya @beritasemaranghariini.

“Sejumlah kreak mendapat peringatan keras karena meresahkan warga di Srondol Kulon, Kota Semarang, Minggu (06/10/2024) malam. Ternyata kreak masih aktif ya buun,” tulis akun @beritasemaranghariini, dikutip Joglo Jateng, Senin (7/10/24).

Menanggapi hal itu, Kapolsek Banyumanik Kompol Ali Santoso menyampaikan bahwa peristiwa itu terjadi karena kesalah pahaman antarwarga. Bukan perihal gangster atau kreak.

Ali mengungkapkan, peristiwa tersebut terjadi di Srondol Kulon RT 3 RW 3, Kelurahan Srondol Kulon, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang. Sebanyak 4 remaja dihajar massa sekira pukul 19.00, Minggu (6/10).

“Saya luruskan itu bukan kreak, tapi masalah pribadi dan salah paham, tolong diluruskan ya. Masih kita dalami. Kejadian di Srondol Kulon RT 03 RW 03 Kelurahan Srondol Kulon, sekira pukul 19.00 WIB. Yang terlibat tukang batu. Sudah diamankan Polsek,” kata Ali saat dihubungi, Senin (7/10/24).

Ia menjelaskan, ada lima orang terlibat dalam peristiwa itu. Kejadian bermula karena istri salah satu pelaku berinisial CN, yakni AY sudah dua minggu tidak pulang. Teman pelaku, DK, mencari keberadaan AY malam tadi sekira pukul 18.30 WIB.

“Kemudian para pelaku mencari keberadaan saksi AY sekira pukul 18.30 WIB para pelaku bertemu dengan CN di TKP 1 dan ditanya keberadaan AY, dijawab tidak tahu. Kemudian para pelaku emosi dan memukuli korban. Korban akhirnya mau menunjukkan keberadaan AY di kos-kosan, bersama DK,” bebernya.

Mereka langsung menggerebek kamar kos RK bersama-sama. Teman korban lainnya, YD, pun ikut memasuki kamar kos dan mendapati RK tengah bersama AY.

“Bersamaan dengan itu YD langsung ikut masuk kamar kos dan memukuli RK yang sedang tiduran, disaksikan AY yang berada satu kamar dengan RK. Kemudian RK dan CN keluar kamar lalu pergi. Karena ada kegaduhan, para warga datang ke tempat kos RK. Selanjutnya warga menelepon Bhabinkabtibmas, memberitahukan kejadian teraebut ke Polsek Banyumanik,” lanjutnya.

Para warga pun langsung berkumpul bersama Bhabinkabtimas yang langsung memberi peringatan kepada para pelaku. Ali menegaskan, kejadian tersebut bukanlah aksi kekerasan yang dilakukan gangster.

Sementara itu, Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) IV/Diponegoro, Letkol Andy Soelistyo memyampaikan bahwa pihaknya masih mendalami masalah tersebut.  “Untuk perihal kejadian tersebut, nanti coba ya dalami nggih,” katanya dalam pesan singkat. (luk/gih)