HSN, Hak Istimewa Santri

Pengasuh Panti Asuhan dan Pondok Pesatren Darus Sa'adah, Ahmad Muthohar As'ad. (LU'LUIL MAKNUN/JOGLO JATENG)

SEMARANG, Joglo Jateng – Semarak Hari Santri 2024 turut dirasakan Panti Asuhan dan Pondok Pesantren Darus Sa’adah yang berlokasi di Jalan Karang Ingas Raya, Tlogosari Kulon, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang. Panti Asuhan dan Pondok Pesatren Darus Sa’adah ini sudah berdiri sejak 2004. Sebanyak 50 santri tinggal di sana.

Pengasuh Panti Asuhan dan Pondok Pesantren Darus Sa’adah, Ahmad Muthohar As’ad mengatakan hari santri menjadi hak istimewa bagi santri. Sehingga para santri patut untuk bersyukur dan bangga.

“Kita para santri bersyukur dan bangga, paling tidak ada penghormatan pemerintah kepada santri,” katanya dia ditemui di rumahnya, Senin (21/10/24).

Untuk diketahui, selain terdapat ponpes dan panti asuhan, di Darus Sa’adah juga terdapat sekolah formal. Mulai dari tingkat RA, MI, MTs hingga MA.

“Para Santri di sini sekolah gratis, karena sistemnya panti asuhan tapi metode ngajinya model ponpes. Jadi di sini belajar Al-Qur’an juga belajar kitab seperti shorof, fiqih dan nahwu,” ujarnya.

Kegiatan yang ada di Darus Sa’adah sangat beragam. Dimulai dari bangun untuk Sholat Tahajud. Saat pagi mereka berangkat sekolah formal, selanjutnya saat sore hari mereka melanjutkan kegiatan sekolah diniyah atau sekolah kitab.

“Pagi salat tahajud sampai dengan subuh, dilanjutkan mengaji Al-Qur’an, setelah itu anak-anak sekolah sampai 13.30. Sepulang sekolah, anak-anak piket, kemudian maghrib dilanjut mengaji Al-Qur’an dan belajar kitab,” bebernya.

Pihaknya pun mengaku prihatin di hari santri saat ini masih banyak oknum yang menggunakan pondok pesantren untuk melakukan hal-hal buruk.

“Kalau pondok sesungguhnya pasti nggak ada. Kiai yang sesungguhnya melihat santri itu seperti anaknya sendiri. Pasti mereka mengajarkan akhlak yang mulia, karena akhlak itu landasan utama di dunia pesantren,” tutupnya. (ara/adf)