BLORA, Joglo Jateng – Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) ke-10 di Jawa Tengah dimeriahkan dengan penyaluran bantuan-bantuan yang bernilai miliaran rupiah oleh Pemprov Jateng yang diberikan Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana di Lapangan Kridosono Kabupaten Blora, pada Selasa (22/10). Salah satu bantuan yang diberikan yaitu bantuan Kelompok Usaha Bersama (Kube) yang disalurkan melalui Dinas Sosial Jateng sebesar Rp 1 Miliar untuk 50 Kube.
Bantuan Kube itu nantinya akan dipergunakan untuk 50 Kube di Kabupaten Blora dengan jumlah anggota sebanyak 500 orang. Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana menuturkan, bantuan itu merupakan stimulan sebagai upaya pengentasan kemiskinan di Jawa Tengah, melalui pemberdayaan kelompok usaha masyarakat, agar semakin berkembang dan dapat meningkatkan taraf ekonomi masyarakat.
“Kami terus melakukan langkah optimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan berkolaborasi dengan instansi lainnya. Bantuan ini untuk stimulan, guna mengentaskan kemiskinan,” terang Nana Sudjana usai Upacara Peringatan HSN ke-10, kemarin.
Nana menyerahkan bantuan berupa satu paket sumur bor kepada Panti Pelayanan Sosial Anak (PPSA) Wira Adhi Karya Ungaran, dua paket bantuan mesin pengolah pemanfaatan limbah menjadi pupuk organik kepada Rabithah Ma’ahid Islamiyyah (RMI) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah. Sekaligus bantuan insentif pengajar keagamaan termin III dengan total sebesar Rp 104.766.400.000.

Total bantuan insentif pengajar keagamaan itu, diperuntukkan bagi 262.020 pengajar keagamaan se-Jawa Tengah. Perinciannya Rp 92.382.000.000 untuk 230.830 orang melalui Kepala Kanwil Kemenag Jawa Tengah, Rp 3.783.200.000 untuk 9.458 orang di Kabupaten Rembang, Rp 5.126.400.000 untuk 12.932 orang di Kabupaten Grobogan dan Rp 3.474.800.000 untuk 8.800 orang di Kabupaten Blora.
Pihaknya mengatakan, bantuan insentif pengajar keagamaan yang disalurkan merupakan upaya untuk memberikan penghargaan kepada guru agama. Baik itu yang ada di pondok pesantren, TPQ, guru Madrasah Diniyah, maupun pengajar agama lainnya.
Dalam Upacara Peringatan HSN itu, Pj Gubernur menggelorakan semangat juang di hadapan lebih dari 10 ribu santri. Sebagai pembina upacara, Nana berkisah tentang perjuangan kalangan santri, dalam merebut kemerdekaan dari penjajah melalui gerakan Resolusi Jihad yang difatwakan oleh KH Hasyim Asy’ari, 22 Oktober 1945.
“Sejak Resolusi Jihad dimaklumatkan, para santri dan masyarakat umum terbakar semangatnya, untuk terus berjuang dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Mereka terus melakukan perlawanan kepada penjajah tanpa rasa takut. Hingga akhirnya pecah puncak perlawanan masyarakat Indonesia pada 10 November 1945, yang kita peringati sebagai Hari Pahlawan,” ujar Nana.
Disampaikannya, peringatan HSN 2024 ini mengusung tema Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan. Artinya, para santri punya tanggung jawab, untuk melanjutkan perjuangan para ulama dan kiai pendahulu.(all/sam)