SEMARANG, Joglo Jateng – Dalam rangka merayakan Hari Santri, sebanyak 150 siswa yang terdiri dari kelas 4, 5,dan 6 SDN Pekunden Semarang berziarah ke Makam KH Sholeh Darat di Jalan Jalan Bendungan, Kelurahan Randusari, Kecamatan Semarang Selatan, Selasa (22/10/24). Pada pukul 8 pagi, mereka didampingi oleh para guru dan wali murid berjalan kaki dari sekolah menuju ke lokasi.
Menurut pantauan Joglo Jateng, tampak rombongan dari warga lokal maupun luar daerah sudah datang terlebih dahulu untuk melakukan ‘nyekar’ di Makam KH Sholeh Darat. Setelah selesai, barulah rombongan dari SDN Pekunden mendekat ke makam tersebut untuk melakukan hal yang sama.
Kepala Sekolah SDN Pekunden, Suhartini mengatakan, kegiatan ini rutin dilakukan setiap tahun, dan sering berganti lokasi ziarah. Pada tahun sebelumnya, pihaknya mengajak anak-anak untuk ‘nyekar’ di Makam Habib Thoha Bin Muhammad Yahya atau biasa disebut Mbah Depok.
“Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan ke anak-anak soal tokoh agama Islam. Kebetulan KH Sholeh Darat ini gurunya KH Hasyim Asy’ari, KH Ahmad Dahlan, dan RA Kartini,” jelasnya.
Ia berharap, dengan adanya kegiatan ziarah ke Makam KH Sholeh Darat ini, para siswa dapat meneladani perilaku baik yang diajarkan oleh tokoh agama di Semarang. Hal ini supaya sifat-sifat baik yang telah ditanamkan, bisa menjadi kebiasaan yang terus diterapkan, baik di lingkup sekolah maupun rumah tangga.
“Anak-anak lebih ditekankan untuk adab mereka, sehingga anak-anak bisa menghargai temannya adek kelas, orang tua dan gurunya,” harapnya.
Sementara itu, Guru Agama sekaligus panitia kegiatan Hari Santri, Isma menambahkan, sifat seorang santri yang patut dicontoh salah satunya kejujuran. Seperti, ketika para siswa
menemukan sesuatu, mereka wajib meletakkannya di lemari kejujuran.
“Lalu ketika mereka ke kantin harus antri tidak boleh dorong mendorong. Kedua saling menghargai tidak boleh melakukan perundungan entah itu kecil (junior) maupun besar (senior). Kalau ada guru yang lewat siswa menundukkan kepala sebagai rasa hormat kepada yang lebih tua,” pungkasnya. (int/gih)