Pati  

Pati Jadi Nominator Penghargaan Innovative Government Award

SUASANA: Pj Bupati Pati Sujarwanto Dwiatmoko saya presentasi di hadapan dewan juri di Ruang Sidang Utama (RSU) Gedung A lantai 3 Kemendagri dan Command Center BSKDN Kemendagri, belum lama ini. (HUMAS/JOGLO JATENG)

PATI, Joglo Jateng – Kabupaten Pati masuk sebagai nominator penerima penghargaan Innovative Government Award 2024 yang diselenggarakan Kementerian Dalam Negeri. Daerah ini menjadi salah satu dari 22 kabupaten se-Indonesia yang masuk nominasi itu.

Hal tersebut diungkapkan Pj Bupati Pati Sujarwanto Dwiatmoko, usai melakukan presentasi di hadapan dewan juri di Ruang Sidang Utama (RSU) Gedung A Lt. 3 Kemendagri dan Command Center BSKDN Kemendagri, belum lama ini. Pada sesi presentasi, selain memaparkan inovasi, Sujarwanto juga diminta untuk menjawab sejumlah pertanyaan dari tim penilai.

Dalam paparannya, Sujarwanto yang hadir bersama Kepala Bapperida Muchtar dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pati Aviani Tritanti Venusia. Ia menerangkan, inovasi daerah ditetapkan setiap tahunnya oleh Bupati dengan Keputusan Bupati.

Sujarwanto menjelaskan tentang adanya klinik inovasi, desk dan pendampingan inovasi daerah secara rutin ke perangkat daerah, UPTD dan masyarakat. Untuk menumbuh kembangkan inovasi daerah, setiap tahun dilaksanakan lomba inovasi daerah dan lomba Krenova (Kreativitas dan Inovasi) Pati Innovation Award.

Adapun untuk melindungi inovasi daerah yang berasal dari masyarakat, pihaknya mengaku melakukan fasilitasi pengurusan Kakayaan Intelektual (KI). Kemudian dalam rangka menyebarluaskan inovasi daerah maka dilakukan pula sosialisasi, Bimtek dan penerbitan Jurnal.

Bapperida Kabupaten Pati, imbuh Sujarwanto, memiliki Jurnal Litbang dengan akreditasi Sinta 3, dan terbit dua kali setiap tahunnya. Meski menurut Sujarwanto, Pati memiliki ratusan inovasi, namun dalam paparannya memilih untuk memaparkan dua inovasi unggulan daerah yakni BERDENTING dan SIJAKAPATI.

“Inovasi BERDENTING dilakukan dengan cara merujuk balita stunted untuk diperiksa oleh dokter spesialis anak, dokter spesialis gizi klinik dan psikolog,” terang Sujarwanto.

Melalui Inovasi BERDENTING akan didapatkan data balita stunting yang sesuai dengan definisi operasionalnya. Karena inovasi BERDENTING merupakan inovasi baru yang belum pernah dilaksanakan di kota atau kabupaten lain.

Sujarwanto menyampaikan bahwa inovasi yang diluncurkan pada 14 Juni 2023 tersebut justru telah direplikasi oleh Kabupaten Boyolali pada 5 Desember 2023. Demikian halnya dengan aplikasi SIJAKAPATI. Aplikasi yang diluncurkan 12 Juli 2023 tersebut juga telah direplikasi oleh Kabupaten Blora pada 21 November 2023.

Berbeda dengan aplikasi BERDENTING, aplikasi SIJAKAPATI merupakan aplikasi yang menampilkan informasi tentang database jalan yang terintegrasi dengan database jembatan.

Melalui SIJAKAPATI, lanjut Sujarwanto, masyarakat dapat memantau secara real time tentang kondisi jalan dan jembatan sekaligus dapat berinteraksi untuk memberikan laporan terkini maupun memberikan komplain.

“Dan inilah yang kemudian dapat memudahkan pengambil kebijakan dalam menentukan skala prioritas penanganan jalan dan jembatan Kabupaten Pati,” terang Pj Bupati.

Menanggapi paparan Sujarwanto, pihak Kemenko PMK yang di sesi tanya jawab diwakili oleh Maman Wijaya, menyampaikan apresiasinya pada paparan Pj Bupati Pati. Maman kemudian menanyakan terkait peran pelaku bisnis dalam inovasi, yang kemudian dijawab secara lugas oleh Sujarwanto.

“Aplikasi BERDENTING melibatkan pihak swasta. Sebagai bentuk CSR-nya sejumlah dokter spesialis swasta juga turut berkolaborasi tanpa dibayar. Kemudian terkait kudapan untuk menu makanan tambahan anak-anak, kami menggandeng perusahaan catering,” tambahnya.

Sementara itu, Direktur Inovasi dan Science Techno Park UI Ahmad Gamal menanyakan soal peran Kepala Daerah terkait pembudayaan inovasi. Pertanyaan itu dijawab dengan menunjukkan sejumlah Peraturan Bupati terkait inovasi termasuk mendorong tiap perangkat daerah untuk berinovasi.

“Ada reward and punishment-nya juga. Dan yang didorong juga tidak hanya perangkat daerahnya saja tapi masyarakat pun diberikan ruang untuk berinovasi, diantaranya dengan menggelar lomba inovasi daerah dan lomba Krenova (Kreativitas dan Inovasi) Pati Innovation Award,” pungkasnya. (lut/fat)