Kudus  

Program SinergiKu SungaiKu Kembali Dimulai, Fokus Pengerukan Sungai Plumbungan

POTRET: BBWS bersama dengan BPBD melaksanakan pengerukan Sungai Plumbungan di Desa Gondoharum, Kecamatan Jekulo, Kamis (16/1/25). (DOK. PRIBADI/JOGLO JATENG)

KUDUS, Joglo Jateng –  Program SinergiKu SungaiKu yang digagas oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus, kembali dimulai pada awal 2025. Proyek ini bertujuan memperdalam alur sungai, sekaligus membangun tanggul baru di atas tanggul lama guna mengurangi risiko banjir dan meningkatkan produktivitas lahan pertanian.

Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi (RR) BPBD Kudus Syarif Hidayah menyebutkan, tahun ini yang menjadi fokus pengerjaan yakni Sungai Plumbungan atau Tompie dengan rencana pengerukan sedalam empat kilometer. Proyek itu sepenuhnya dibiayai BBWS melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.

“Dalam pelaksanaannya, kami bersinergi dengan Pemerintah Desa (Pemdes) serta Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Gondoharum dan Sidomulyo. Selain itu, juga melibatkan Balai Pengolahan Sumber Daya Air (PSDA) Seluna dan Babinsa serta Bhabinkamtibmas setempat,” ujarnya, Kamis (16/1/25).

Pihaknya menambahkan, lokasi pengerukan dan pembangunan tanggul mencakup dua sisi sungai, yaitu tanggul Sidomulyo di sisi barat dan Gondoharum di sisi timur. “Sedangkan, di sisi timur kami akan membangun pematus yang berfungsi mengeringkan dan mendrainase persawahan agar air dapat dialirkan langsung ke Sungai Plumbungan,” ungkapnya.

Dalam program ini, lanjutnya, BBWS menyediakan seluruh kebutuhan operasional, seperti alat berat, bahan bakar minyak (BBM), operator, hingga mobilisasi peralatan. Diharapkan memberikan dampak positif tidak hanya dalam mitigasi bencana banjir, tetapi juga pemanfaatan lahan tidur menjadi kawasan produktif untuk mendukung ketahanan pangan di Kudus.

“Dengan adanya pengerukan ini, cadangan air di persawahan hulu meningkat, sementara di hilir sungai lahan-lahan bisa kembali hidup,” jelasnya.

BPBD dan pihak terkait juga mengajak masyarakat, khususnya petani, untuk menjaga hasil pengerukan sungai. Langkah ini termasuk merawat tanggul, membersihkan sungai dari rumput dan pepohonan liar, serta mengelola air secara optimal.

“Dengan kerukunan dan kerja sama antar petani, manfaat dari proyek ini bisa maksimal, baik untuk pengairan sawah maupun ketahanan pangan. Kami ingin masyarakat terus menjaga ekosistem sungai agar keberlanjutannya tetap terjaga,” pungkasnya.(cr9/sam)