Berkah Imlek 2025, Penjualan Barongsai Capai 200 Persen

LARIS: Perajin Barongsai di Semarang, Huang Wie Hong atau Candra Wiro Utomo saat menunjukkan produksinya. (LU'LUIL MAKNUN/JOGLO JATENG)

HUANG Wie Hong atau Candra Wiro Utomo yang merupakan generasi kedua pengrajin barongsai tradisional di Semarang mengaku kebanjiran orderan pada tahun baru imlek 2025. Penjualannya meningkat hingga 200 persen.

“Peningkatan 200 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Tahun ini kami memproduksi 250 unit barongsai,” katanya saat ditemui di rumah produksinya di Jalan Hiri III Nomer 6, Kelurahan Karang Tempel, Kecamatan Semarang Timur, baru-baru ini.

Pada tahun baru imlek 2022, kata Candra dia hanya menerima pesanan sekitar 50 item. Lalu untuk 2023 dirinya menerima pesanan 100 unit barongsai.

“Tahun ini kami telah mengalami lonjakan permintaan sejak April 2024, terutama dari Jawa Tengah dan beberapa kota lain di Indonesia,” katanya.

Dalam prosesnya, Candra menyebut bahwa proses pembuatan produknya masih menggunakan teknik tradisonal. Meski demikian dirinya berinovasi pada perpaduan warna lukisannya.

“Pelanggan kami menyukai lukisan dan warna-warna yang kami gunakan. Setiap warna memiliki artinya sendiri, seperti kuning untuk kemakmuran, putih untuk kesucian, dan merah untuk keberanian,” jelasnya.

Dia juga menjelaskan bahwa proses pembuatan barongsai memerlukan waktu dan ketelatenan. Adapun untuk harga produknya mulai dari Rp 4,5 juta hingga Rp 11,5 juta.

“Kami membuat rangka dari rotan, kemudian menempel kertas dan melukisnya. Proses ini memakan waktu sekitar lima hari,” ucapnya. (luk/adf)