REMBANG, Joglo Jateng – SMA Negeri 2 Rembang mulai menerapkan pembiasaan baru yang bertujuan memperkuat karakter siswa melalui kegiatan senam bersama seluruh warga sekolah. Kegiatan ini dilakukan seminggu sekali. Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemdikdasmen) Republik Indonesia.
Kepala SMA N 2 Rembang, Suhardi mengatakan, Senam Anak Indonesia Hebat (SAIH) ini bertujuan menumbuhkan kebiasaan berolah raga, sebagai salah satu dari tujuh kebiasaan yang dicanangkan oleh Kemdikdasmen. Ketujuh kebiasaan itu meliputi bangun tidur cepat, beribadah, gemar berolahraga, makan sehat bergizi, gemar belajar, bermasyarakat/bergaul, dan tidur malam cepat.
“Pembiasaan senam itu sendiri bertujuan menumbuhkan karakter hidup sehat, demi meningkatkan kebugaran fisik dan mental bagi warga sekolah. Sejalan dengan ungkapan mensana in corpore sano,” katanya, baru-baru ini.
Kegiatan ini dilaksanakan setiap Rabu pagi, dikuti seluruh warga sekolah mulai dari siswa, guru, dan karyawan. Kegiatan senam ini tidak hanya untuk menjaga kesehatan, tetapi juga untuk memperkenalkan kepada para siswa pentingnya kebiasaan sehat yang mendukung pembentukan karakter mereka.
Kegiatan ini berpedoman pada Surat Edaran Bersama yang dikeluarkan oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Agama, Nomor 1 Tahun 2025 dan Nomor 800.2.112251SJ. Surat edaran tersebut mengarahkan setiap satuan pendidikan untuk menggerakkan kembali penguatan pendidikan karakter melalui tujuh kebiasaan yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur cepat.
“Senam ini akan membuat siswa menjadi bugar sehingga optimal dalam belajar. Demikian pula bagi guru dan karyawan,” tuturnya.
Menurutnya, kebiasaan berolahraga yang dilakukan secara rutin dapat memberikan manfaat jangka panjang, baik dari sisi kesehatan fisik maupun mental. Senam ini tidak hanya menyegarkan tubuh, tetapi juga memberikan dampak positif bagi kesejahteraan mental siswa. “Kondisi tubuh yang sehat, tentunya akan mendukung kelancaran kegiatan belajar mengajar,” ungkapnya. (uma/ree)