SEMARANG, Joglo Jateng – Pejalan kaki sekaligus kuli barang, Jo (74) mengeluhkan adanya jalan berlubang besar tepat di samping Pasar Johar Semarang di Jalan Pedamaran, Kelurahan Kauman, Kecamatan Semarang Tengah. Selama 40 tahun melintasi jalan tersebut, ia mengaku belum ada perbaikan jalan secara masif dari pemerintah.
“Sudah 40 tahun saya sering lewat sini (Jalan Pedamaran). Tetapi belum ada perbaikan seperti pengaspalan ulang dari pemerintah,” ucapnya saat ditemui Joglo Jateng, Senin (27/1/25).
Menurut pantauan Joglo Jateng, ada beberapa titik lubang berukuran besar maupun kecil di jalan tersebut. Puluhan pengendara motor juga berhati-hati untuk menghindari jalan berlubang itu agar tidak terjatuh.
“Sangat terganggu. Apalagi banyak orang pasar (pedagang Pasar Johar, Red.), orang-orang mau berangkat kerja, sekolah sering lewat jalan ini. Banyak juga yang bannya bocor,” jelasnya.
Dirinya berharap, adanya perbaikan jalan dari pemerintah sesegera mungkin. Hal ini dilakukan supaya tidak banyak pengendara lagi yang menjadi korban akibat jalan berlubang itu.
Sementara itu, pengendara motor asal Kecamatan Semarang Tengah, Ruli (44) mengaku kesal lantaran selalu tidak dapat melintasi jalan tersebut dengan nyaman dan aman. Pasalnya, ia pernah dua kali terjatuh akibat jalan berlubang saat hendak berangkat bekerja.
“Ya harapannya pemerintah bisa gercep (gerak cepat, Red.) diperbaiki jalan di sini. Minimal pengaspalan ulang-lah karena Jalan Pedamaran ini satu-satunya jalan alternatif saya ketika hendak bekerja setiap pagi,” harapnya.
Terpisah, Kepala DPU Kota Semarang, Suwarto menyampaikan banyaknya jalan berlubang disebabkan curah hujan yang tinggi. Oleh karena itu, dirinya merencanakan akan dilakukan pengaspalan ulang di Jalan Pedamaran, namun tidak dalam waktu dekat ini.
“Memang sudah kita rencanakan hanya tidak bisa langsung (dikerjakan, Red.) saat awal tahun. Jadi kita masih proses e-katalog (untuk pengadaan pengaspalan, Red.),” ungkapnya.
Dirinya memastikan, realisasi pengaspalan ulang di Jalan Pedamaran dilaksanakan sesegera mungkin, apabila proses e-katalog sudah selesai semua.
“Karena e-katalog butuh waktu dan anggaran penunjukkan KPA (Pejabat Pembuat Komitmen, Red.) PPK (Kuasa Pengguna Anggaran, Red.) baru selesai. Jadi menunggu SK Wali Kota juga,” katanya.
Lebih lanjut, ia menerangkan, pengaspalan terakhir kali di jalan tersebut sekitar 2020. Saat itu, pihaknya sedang melakukan pembangunan saluran air yang berada di tengah jalan, guna mengantisipasi banjir. Selain di Jalan Pedamaran, DPU Kota Semarang juga akan melakukan penambalan jalan berlubang tepat di depan Wisata Ngrembel Asri di Jalan Raya Manyaran-Gunungpati No.KM 10, Kelurahan Gunungpati, Kecamatan Gunungpati.
“Tahun 2025 ini, kita fokuskan untuk jalan yang masih bagus, kita tambal yang penceng-penceng (tidak rata, Red.) itu, sehingga tidak banyak korban yang jatuh,” pungkasnya. (int/adf)