Ramalan Tahun Ular Api Kayu, Politik Purworejo Ruwet, Banyak Pejabat akan Terjerat Kasus Hukum

Spiritualis Tionghoa asal Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Yosaphat Samar alias Mbah Samar. (MARNIE/JOGLO JATENG)

PURWOREJO, Joglo Jateng – Menurut kalender lunar atau rembulan yang mendasarkan hitungannya pada bulan yang mengitari bumi, tahun baru Tionghoa atau Imlek ini memasuki tahun 2576. Tahun ini merupakan tahun ular api dengan elemen kayu atau ular api kayu.

Dalam perhitungan kalender lunar atau perhitungan Tionghoa, perputarannya dihitung setiap 60 tahun sekali. Menghitungya adalah dengan jumlah shio 12 dikali elemen yang berjumlah 5 (kayu, api, tanah, logam, air). Suatu kondisi, keadaan dipercaya akan terulang setiap 60 tahun sekali.

Tahun baru Imlek, tanggal jatuhnya setiap tahun akan berbeda jika dilihat memakai kalender Masehi. Spiritualis Tionghoa asal Kabupaten Purworejo, Yosaphat Samar atau dikenal dengan sebutan Suhu Samar atau Mbah Samar mengatakan bahwa, meskipun tanggalnya berbeda-beda, Imlek pasti jatuh di setiap Bulan Januari atau Februari di Kalender Masehi.

“Hitungan tahun Tionghoa itu memakai kalender rembulan atau lunar, sama dengan hitungan kalender Islam, Hindu dan Budha. Kalau Kristen dan Katholik itu pakai kalender matahari atau Tahun Masehi. Tahun ini adalah tahun ular api kayu,” tutur Mbah Samar di rumahnya, Minggu (02/02/2025).

Dalam setiap pergantian tahun, baik Masehi atau Tionghoa, ramalan-ramalan apa yang akan terjadi sepanjang tahun menjadi hal yang menarik dan dinanti. Untuk kondisi politik di Kabupaten Purworejo pada Tahun Ular Api Kayu ini, Mbah Samar mengatakan jika kondisinya akan kembali di 60 tahun lalu, yakni tahun 1965.

“Hitungan kalender Tionghoa kan setiap 60 tahun Masehi, nah tahun Masehi 2025 ini, kalau dikurangi 60 kan jadinya 1965. Jadi kondisi politik kita nantinya akan mirip di tahun itu. Kita tahu tahun itu ada pemberontakan PKI, banyak jendral-jendral terbunuh, politik ruwet,” tuturnya.

Suhu yang tinggal di Jalan Keseneng Nomor 1 Keurahan Baledono, Kecamatan/Kabupaten Purworejo ini meramapkan, tahun ini situasi politiknya, khususnya di Kabupaten Purworejo, akan sama dengan tahun 1965.

“Kisruh dan ruwetnya sama dengan tahum 1965, detil kisruh, peristiwanya yang berbeda. Situasi politik Purworejo akan memanas, tidak kondusif. Tidak kondusifnya karena akan terjadi perebutan kekuasaan, kubu-kubuan, ada yang muncul ada yang tumbang. Politik banyak yang tidak terduga sebelumnya. Akan banyak kasus pejabat yang terkena kasus hukum. Tahun 65 banyak jendral mati dibunuh, tahun ini juga, tapi saling bunuhnya bukan secara fisik. Bisa membunuh karakter atau membunuh melalui media sosial. Jadi bukan pembunuhan fisik,” ungkap Suhu Samar.

Tahun Ular Api Kayu ini juga diramalkan akan memunculkan tokoh pembuat onar dan tokoh penyelamat. Tahun Ular Api Kayu, lanjut Mbah Samar, memiliki aura negatif conding ke buruk. Namun akan ada aura positif karena akan muncul kepercayaan-kepercayaan baru, banyak orang yang tercerahkan kesadarannya secara agama dan jiwa nasionalisnya.

“Untuk kondisi ekonomi dan bisnis di tahun ini, mencari rejeki bagi yang gampang ya dimudahkan, tapi bagi yang susah ya sangat susah. Orang hanya bisa bertahan dan harus terus berjuang,” ramal Mbah Samar. Ia berpesan, apa pun yang terjadi harus tetap berjuang, jangan iri pada rejeki orang lain. (mrn/rds)