SEMARANG, Joglo Jateng – Pada Kamis (6/2) sekitar pukul 07.30 WIB, sebuah gubuk milik warga, Arif Puji ditemukan runtuh imbas dari tanah longsor di Perumahan Bukit Beringin Asri Blok A Kelurahan Gondoriyo, Kecamatan Ngaliyan. Meski tidak ada korban jiwa dari kejadian tersebut, namun satu unit sepeda motor masih tertimpa reruntuhan tanah dan batu.
Saksi mata sekaligus warga, Subarjo menceritakan, mulanya ia hendak mengantar cucu ke sekolah. Kemudian, ia mendengar suara gempa dari kejauhan, setelah ditengok ternyata ada satu gubuk yang terkena longsor.
“Saya lihatnya kaya gempa. Seharian ini di sini sering diguyur hujan deras. Tapi pas kejadian tanah longsor tadi pagi hujannya tidak terlalu besar cuman gerimis,” ucapnya saat ditemui Joglo Jateng, Kamis (6/2/25).
Sementara itu, pemilik gubuk, Arif Puji mengaku mengalami kerugian material sekitar puluhan juta. Bangunan yang difungsikan sebagai tempat penyimpanan barang-barang tersebut rata dengan tanah.
“Beberapa hari terakhir ini hujannya deras. Makanya tebing di depan rumah saya longsor dan menimpa gubug untuk menyimpan barang seperti kayu. Waktu kejadian saya lagi di teras dan tidak bisa berbuat apa-apa,” jelasnya.
Terpisah, Ketua RW setempat, Muhammad menyebut kejadian tanah longsor di wilayahnya cukup sering terjadi. Bahkan sepekan ini sudah ada dua kejadian tanah longsor di wilayah RT 04 RW 6.
“Kami sudah menghubungi kelurahan, BPBD dan Basarnas agar membantu kami melakukan penanganan pasca kejadian longsor ini. Kami sejak pagi tadi bersama warga bergotong royong untuk memindahkan batu maupun material lainnya,” ungkapnya.
Dalam penanganan sementara, kata Muhammad, pihaknya berinisiatif membuat trucuk bambu sebagai penahanan agar tebing yang memanjang sekitar 125 meter tidak kembali longsor. Dia berharap, Pemkot Semarang atau dinas terkait segera membangun talud secara permanen. Hal ini guna mengantisipasi tidak terjadi tanah longsor yang lebih parah.
“Harapan kami pinginnya ditalud ulang dengan diberi tulangan dan pengecoran. Supaya kedepannya tidak terjadi tanah longsor lebih parah lagi,” tuturnya. (int/gih)