SEMARANG, Joglo Jateng – Wakil Wali Kota Semarang terpilih, Iswar Aminuddin menyebut adanya isu efisiensi anggaran pada masa pemerintahan baru tidak berpengaruh pada program kerja yang telah dirancang oleh Pasangan Walikota dan Wakil Wali Kota Semarang terpilih Agustina- Iswar. Terutama dalam hal yang menyangkut rencana kerja di bidang kesehatan dan pendidikan.
“Saya kira tidak berpengaruh, artinya kami paham apalagi efisiensi yang dilakukan oleh pemerintah ini dalam rangka kita kembali menata pemetaan terhadap hal-hal yang membangun masyarakat,” ucapnya saat ditemui Joglo Jateng, belum lama ini.
Di sisi lain, dirinya juga memastikan bahwa implementasi program penyaluran dana RT Rp 25 juta pertahun akan tetap berlanjut. Hal ini memang sudah direncanakan saat penyusunan visi misi dalam membangun Kota Semarang lima tahun mendatang.
“Saya jamin tidak terdampak. Saya akan berkoordinasi dengan Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) Kota Semarang,” jelasnya.
Ia menuturkan, jika memang benar pemangkasan anggaran dari pemerintah pusat berimbas pada pemerintah daerah, maka hal ini yang harus dipikirkan secara matang bersama dengan OPD terkait dalam menentukan skala prioritas rencana kerja.
“Sehingga dampak yang kemungkinan akan dialami, bisa dicarikan solusinya seperti apa,” pungkasnya.
Sebelumnya, pada Rabu (22/1) Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah untuk mengefisienkan anggaran belanja negara hingga Rp 306,69 triliun.
Tak hanya itu, Presiden juga meminta pembatasan belanja yang bersifat seremonial, perjalanan dinas, kajian, studi banding, percetakan, publikasi dan seminar. Bahkan, Biaya perjalanan dinas diminta dipangkas hingga 50 persen.
Efisiensi anggaran belanja tersebut tertulis dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam pelaksanaan APBN dan APBD Tahun Anggaran 2025. (int/gih)