Belajar Demokrasi, Siswa SMA Negeri 2 Rembang Berperan Jadi Bupati & KPU!

TERANGKAN: Proses pemaparan materi terkait pengenalan pemilu dan pemilihan di Indonesia dari ketua Bawaslu Rembang, Senin (17/2/2025). (DYAH NURMAYA SARI/JOGLO JATENG)

REMBANG, Joglo Jateng – SMA Negeri 2 Rembang mengadakan kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) bertajuk “Suara Demokrasi”. Kegiatan ini untuk mengedukasi siswa tentang proses pemilihan umum (Pemilu), khususnya Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati.

Kegiatan yang berlangsung pada 17 hingga 25 Februari 2025 diikuti kelas 10 ini bertujuan mengenalkan peserta didik pada praktik demokrasi melalui simulasi pemilihan yang realistis dan penuh makna.

Kegiatan P5 ini dimulai pada Senin (17/2/2025) dengan berbagai sesi yang menyajikan pemahaman dasar mengenai pemilu dan demokrasi. Salah satu kegiatan utama adalah penjelasan mengenai aplikasi SIMADA yang digunakan untuk mengelola data pemilu.

Selain itu, tes diagnosis untuk mengukur sejauh mana pemahaman siswa tentang demokrasi dan pemilu. Para siswa juga diberikan kesempatan untuk mengenal lebih dalam mengenai Pilkada Rembang 2024 dengan menghadirkan Bupati Harno, SE, yang diwakili oleh ketua Bawaslu Rembang membahas berbagai aspek pemilihan kepala daerah.

Pada Selasa (18/2/2025), peserta didik terlibat dalam kegiatan yang lebih mendalam tentang elemen-elemen demokrasi. Salah satu kegiatan penting yang diadakan adalah “Membuat Mandala,” yang mengajarkan siswa mengenai pentingnya partisipasi individu dalam proses pengambilan keputusan bersama.

Selain itu, kegiatan “Wacana Setara” mengajak siswa untuk berdiskusi tentang ketidaksetaraan dalam masyarakat dan bagaimana demokrasi bisa menjadi sarana untuk mengatasi masalah tersebut.

SIMAK: Pelajar SMA Negeri 2 Rembang mengikuti pemaparan materi terkait pengenalan pemilu dan pemilihan di Indonesia dari ketua Bawaslu Rembang, Senin (17/2/2025). (DYAH NURMAYA SARI/JOGLO JATENG)

Kemudian pada Rabu (19/2/2025), kegiatan melangkah lebih jauh dengan melakukan riset tentang permasalahan yang terjadi dalam proses demokrasi dan pemilu di Indonesia. Melalui sesi ini, siswa diminta untuk mengkontekstualisasikan peran individu dalam demokrasi dan menyuarakan pandangan mereka terkait bagaimana teknologi dapat berperan dalam proses pemilihan umum.

Kegiatan “Gallery Walk” memberikan kesempatan bagi mereka untuk memamerkan hasil riset serta mendiskusikan solusi terhadap berbagai masalah yang ditemukan dalam demokrasi Indonesia.

Puncak dari kegiatan ini adalah simulasi Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati yang berlangsung pada Kamis (20/2/2025) hingga Sabtu (22/2/2025). Para siswa diminta untuk menyusun rencana dan proposal untuk simulasi pemilu, serta membentuk panitia pemilihan yang terdiri dari KPU, PPK, PPS, dan KPPS.