KUDUS, Joglo Jateng – Pemerintah Kabupaten Kudus memastikan pemangkasan dana pendidikan dasar dan menengah tidak akan berdampak pada operasional sekolah-sekolah. Khususnya yang dialokasikan untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kabid Dikdas Disdikpora Kudus, Anggun Nugroho menyebutkan, hal ini telah dikomunikasikan. Yakni dalam pertemuan dengan Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) yang menegaskan bahwa dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tetap aman dan tidak mengalami pengurangan anggaran.
“Alokasi anggaran di bidang pendidikan, terutama BOS, dipastikan tidak mengalami kekurangan. Namun, untuk beberapa anggaran lain, mungkin tahun ini jumlahnya sedikit berkurang. Meski begitu, hingga saat ini belum ada arahan untuk melakukan efisiensi besar-besaran,” ujarnya.
Pihaknya menambahkan, pemangkasan anggaran pendidikan tahun ini lebih difokuskan pada pengurangan biaya operasional non-esensial. Seperti biaya makan dan minum dalam kegiatan rapat atau sosialisasi, perjalanan dinas pegawai, pengeluaran untuk alat tulis kantor (ATK), serta penghematan listrik dan internet.
“Langkah ini diambil sebagai bentuk efisiensi anggaran. Tetapi tidak mengganggu alokasi utama bagi sekolah-sekolah. Terutama dalam hal operasional dan kegiatan belajar mengajar,” ungkapnya.
Imbas efisiensi adalah anggaran untuk kegiatan yang tidak berhubungan langsung dengan pembelajaran. Jadi, sekolah-sekolah tidak perlu khawatir karena anggaran BOS yang digunakan untuk operasional sehari-hari tetap tersedia.
“Meski pemangkasan tidak berpengaruh langsung terhadap sekolah, beberapa program pendidikan tertentu mungkin akan terdampak. Beberapa inisiatif yang biasanya mendapat dana tambahan dari pemerintah bisa mengalami penyesuaian, terutama program-program yang bersifat non-prioritas,” imbuhnya.
Namun, pemerintah memastikan bahwa program yang berdampak langsung pada siswa, seperti BOS dan MBG, akan tetap berjalan sesuai perencanaan.
“Diharapkan sekolah tetap bisa menjalankan kegiatan belajar mengajar dengan optimal, meskipun ada efisiensi dalam beberapa aspek anggaran. Kami juga terus memantau agar pemangkasan dana tidak menghambat proses pendidikan,” pungkasnya. (cr9/fat)