Jepara  

Transisi Kepemimpinan, PWI Harap Jepara Lebih Baik

DIALOG: Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta (pegang mic) saat menghadiri diskusi publik di Sekretariat PWI di sekitar komplek Pendopo Jepara, Senin (17/2) malam. (LIA BAROKATUS SOLIKAH/JOGLO JATENG)

JEPARA, Joglo Jateng – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Jepara mengadakan diskusi publik bertema “Menuju Transisi Kepemimpinan Daerah untuk Jepara yang Lebih Baik.” Acara ini berlangsung di Sekretariat PWI Jepara pada Senin (17/2) malam, sekaligus tasyakuran pindahan sekretariat PWI baru.

Dalam acara tersebut hadir Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta, Sekda Jepara Edy Sujatmiko, Kapolres Jepara AKBP Erick Budi Santoso, Dandim 0719/Jepara Letkol (Arm) Khoirul Cahyadi, Kajari Jepara RA Dhini Ardhany, Rektor Unisnu Jepara Profesor Abdul Djamil, Ketua KONI Jepara Miftah Arifin, serta berbagai elemen masyarakat lainnya.

Diskusi yang dimoderatori oleh Muhammad Olies ini berfokus pada transisi kepemimpinan di Jepara dari Edy Supriyanta ke Witiarso Utomo – Ibnu Hajar. Ditekankan bahwa tantangan yang dihadapi pemerintahan baru akan lebih berat, terutama terkait kebijakan baru dari pemerintah pusat mengenai efisiensi anggaran.

Sebagaimana diketahui, masa jabatan Edy Supriyanta sebagai PJ Bupati Jepara akan berakhir pada 20 Februari 2025, bertepatan dengan dilantiknya bupati dan wakil bupati terpilih, Witiarso Utomo dan M. Ibnu Hajar.

“Pelantikan bupati baru akan disertai dengan efisiensi di berbagai lini, khususnya pemangkasan anggaran. Pemimpin baru Jepara juga menghadapi tantangan klasik untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) agar pendapatan tersebut dapat digunakan untuk membiayai berbagai program yang berkaitan dengan kebutuhan masyarakat, sejalan dengan efisiensi anggaran tersebut,” ungkap Olies.

Keberhasilan Edy Supriyanta dalam membawa Jepara meraih berbagai penghargaan bergengsi juga menjadi tantangan bagi bupati baru untuk mempertahankan atau bahkan meningkatkan prestasi tersebut. “Pak Pj (Edy Supriyanta) menjabat selama 2 tahun 9 bulan dan berhasil meraih 79 penghargaan, dengan tren yang meningkat dari tahun 2022 hingga kini,” tambahnya.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Kabupaten Jepara, Hasanudin Hermawan, menekankan bahwa keberhasilan Edy Supriyanta perlu dilihat dari berbagai perspektif.

“Data Bappeda menunjukkan tren peningkatan, terutama dalam pengentasan kemiskinan, di mana Kabupaten Jepara memiliki angka kemiskinan terendah keempat di Provinsi Jawa Tengah,” jelasnya.

Selain pengentasan kemiskinan, penanganan dan penurunan stunting juga menjadi salah satu prestasi yang diapresiasi, meraih penghargaan terbaik se-eks Karisedenan Pati. Meski begitu, menurut Hasanudin, program bupati baru harus mendapatkan dukungan penuh.

Ketua PWI Kabupaten Jepara, Septina Nafiyanti, menyampaikan bahwa diskusi publik merupakan bagian rutin dari kegiatan PWI Kabupaten Jepara. Kegiatan ini diadakan setiap tiga bulan sekali, mengangkat isu-isu terkini di Jepara.

“Kegiatan ini merupakan ikhtiar dari PWI untuk memberikan sumbangsih pemikiran demi kemajuan Jepara,” katanya. (oka/gih)