BANJARNEGARA, Joglo Jateng – Dalam rangka mewujudkan Kabupaten/Kota Sehat (KKS) di 2025, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banjarnegara melakukan berbagai persiapan. Salah satunya dengan menggelar Lomba Kecamatan Sehat. Lomba ini sekaligus untuk menciptakan kondisi kecamatan yang aman, nyaman, bersih, dan sehat.
Kepala Dinkes Banjarnegara dr. Latifa Hesti Purwaningtias, melalui Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga Heri Purnomo mengatakan, terdapat 9 tatanan yang dinilai pada Lomba Kecamatan Sehat. Di antaranya kesehatan, pemukiman dan fasilitas umum, pasar, pendidikan, pariwisata, transportasi, perkantoran dan perindustrian, perlindungan sosial, serta pencegahan dan penanggulangan bencana.
“Masing-masing tatanan itu memiliki beberapa indikator. Itu yang akan dinilai nanti. Selain itu, program dan inovasi dari masing-masing kecamatan juga masuk dalam penilaian. Sementara penilaian sudah dilaksanakan di 14 kecamatan. Tinggal 6 kecamatan, Insyaallah pekan ini selesai,” ujarnya, belum lama ini.
Dari total 20 kecamatan di Banjarnegara, akan diambil 3 kecamatan terbaik. Nantinya akan dijadikan objek penilaian KKS. “Lomba ini akan diambil juara 1-3. Juara 1 kami anggarkan mendapat hadiah Rp 12 juta, juara 2 Rp 11 juta dan juara 3 Rp 10 juta. Itu untuk mendukung dalam rangka verifikasi tingkat kabupaten,” terangnya.
Berdasarkan informasi yang diterima Dinkes Banjarnegara, setelah puasa Ramadan akan ada verifikasi dari provinsi. Selain itu, terdapat kemungkinan verifikasi akan dilakukan secara online.
“Karena KKS ini kan berjenjang, jadi akan diverifikasi oleh provinsi terlebih dahulu, kalau lolos baru diverifikasi tingkat nasional. Karena satu dan lain hal, sepertinya verifikasi dilakukan secara online. Jadi akan kami siapkan terkait instrumen yang akan diverifikasi, kami presentasikan nanti,” jelasnya.
Dikatakannya, tahun ini merupakan kali pertama Banjarnegara mengikuti KKS. Sebab, sebelumnya belum memenuhi syarat keikutsertaan KKS. “Semoga keikutsertaan kali ini, kita tidak hanya sebagai peserta saja. Paling tidak bisa mendapat predikat, walau bukan yang tertinggi,” ungkapnya. (abd/sam)