SEMARANG, Joglo Jateng – Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menginstruksikan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) di tingkat provinsi, kabupaten/kota, serta Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk aktif turun ke lapangan guna menyerap aspirasi masyarakat. Konsep yang ia sebut sebagai belanja masalah ini diharapkan mampu mempercepat realisasi program pembangunan di Jateng.
“Saya akan langsung turun ke lapangan. Kita tidak boleh bekerja hanya secara normatif. Saya ingin Jawa Tengah berubah, dan itu dimulai dengan menyerap langsung permasalahan di masyarakat,” ujar Luthfi dalam arahannya di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang, Senin (3/3/2025).
Gubernur juga menegaskan bahwa akselerasi pembangunan harus dilakukan secara selaras antara pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota. Sebelumnya, ia telah mengunjungi hampir 20 kementerian untuk membangun komunikasi dan kolaborasi, sehingga program prioritas Pemprov Jateng dapat berjalan beriringan dengan kebijakan nasional.
Fokus Perbaikan Infrastruktur
Pada awal pemerintahannya, Luthfi akan memprioritaskan pembangunan infrastruktur, mencakup perbaikan jalan, sekolah, sektor pertanian, hingga pengembangan sumber daya manusia (SDM).
Khusus untuk infrastruktur jalan, ia menargetkan perbaikan selesai dua minggu sebelum Lebaran 2025. Pasalnya, Jawa Tengah merupakan jalur utama bagi para pemudik dari DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur.
Selain itu, ia juga menyoroti kondisi sekolah-sekolah di Jateng yang masih membutuhkan perbaikan. Luthfi berkomitmen untuk meningkatkan kualitas sarana pendidikan guna menunjang proses belajar mengajar yang lebih baik.
Di sektor pertanian, ia menegaskan bahwa Jawa Tengah harus mampu menjadi tulang punggung swasembada pangan nasional. Oleh karena itu, pembangunan infrastruktur pertanian akan menjadi salah satu program utama dalam pemerintahannya.
Selain itu, ia juga menaruh perhatian pada pengembangan teknologi data serta penguatan SDM agar masyarakat Jateng semakin kompetitif dan berdaya saing tinggi.
“Jawa Tengah harus maju dan berkelanjutan, karena banyak proyek nasional yang berjalan di provinsi ini. Kita harus bergerak cepat demi mewujudkan Indonesia Emas 2045,” pungkasnya. (hms/rds)