Kudus  

PMI Kudus Tingkatkan Stok Darah Selama Ramadhan

DONOR: Salah satu pendonor datang ke Kantor PMI Kudus awal Ramadhan, Senin (3/3/25). (DYAH NURMAYA SARI/JOGLO JATENG)

KUDUS, Joglo Jateng – Ramadhan menjadi momen spesial bagi Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Kudus untuk menggiatkan kegiatan donor darah. Yang mana tetap berjalan meski tantangan besar dihadapi akibat penurunan jumlah pendonor selama bulan puasa.

Untuk menarik minat masyarakat, PMI Kudus memberikan insentif yang berbeda dari biasanya. Yaitu tambahan minyak goreng sebagai imbalan bagi setiap pendonor darah. Langkah ini diambil untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan donor darah yang dibutuhkan selama Ramadhan.

Humas PMI Kudus, Aswin Faesal Yusuf menjelaskan, selama Ramadhan, jumlah pendonor darah cenderung berkurang. Namun, bagi pendonor yang sudah terbiasa, khawatir ini tidak menjadi penghalang.

“Bulan Ramadhan pasti pendonor berkurang karena banyak yang khawatir akan merasa lemas dan pusing setelah mendonorkan darah, apalagi dengan kondisi puasa,” terangnya.

Dirinya menambahkan, donor darah tidak membatalkan puasa. Para pendonor yang sudah terbiasa tetap bisa menyumbangkan darah tanpa masalah.

SPESIAL: Pendonor darah di PMI diberikan hadiah spesial tak seperti hari biasanya. (DYAH NURMAYA SARI/JOGLO JATENG)

Meskipun demikian, PMI Kudus memiliki target yang lebih besar untuk memenuhi kebutuhan stok darah. Terutama jenis darah trombosit yang sangat dibutuhkan oleh pasien dengan penyakit demam berdarah (DB).

“Target kami bukan hanya selama Ramadhan, tapi dalam jangka panjang. Kami harus menyetok sekitar 2.500 kantong darah, karena pasien yang membutuhkan darah trombosit sangat banyak. Darah trombosit ini masa berlakunya hanya 5 hari, jadi stok yang cukup sangat penting,” ujarnya.

PMI Kudus terus berupaya memberikan pelayanan yang lebih luas kepada masyarakat dengan mengadakan kegiatan donor darah keliling. Setiap Minggu, PMI Kudus mengunjungi gereja-gereja, serta rutin mengadakan kegiatan donor darah di Alun-alun Kudus yang berlangsung dari sore hingga malam hari.

“Selama ini, kesadaran masyarakat terhadap pentingnya donor darah sudah semakin baik. Kami melihat semakin banyak yang antusias dan secara sukarela datang untuk mendonorkan darahnya, terutama untuk membantu pasien yang membutuhkan darah trombosit,” bebernya. (uma/fat)