Kolaborasi Deep Learning dalam Kurikulum Nasional

Oleh: Titik Sumeri, S.Pd.SD., M.Pd
Kepala SDN 02 Kebondalem

PERNYATAAN Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed., Ph.D., deep learning akan diterapkan dalam kurikulum nasional, yang berlaku saat ini yaitu Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka. Namun, beliau belum memberi kepastian kapan pendekatan ini akan mulai diimplelentasikan, Tempo.Co, Jakarta (25/2/2025).

Deep Learning adalah pendekatan pembelajaran yang telah dikenal sejak 1970 an bukan hal baru. Dengan memperkenalkan konsep 3P (Precise, Process, and Product) yang menjadi dasar dalam penyerapannya. Produk akhir pembelajaran ditentukan oleh seberapa dalam dan berkualitas proses yang kita jalani dalam mengakuisisi informasi.

Berdasarkan pernyataan Prof. Abdul Mu’ti dan melihat fenomena yang terjadi membawa kita semakin gencar mengulik hakekat, konsep dasar, dan karakteristik pendekatan deep learning, sehingga tidak terjadi salah penerapan.

Hakekat Deep Learning.

Beberapa teori deep learning banyak dijumpai, di antaranya di buku Deep Lerning karya Goodfellow, Bengio, dan Courville. Buku ini diindeks dalam bibliografi kursus pembelajaran mendalam di universitas-universitas di seluruh dunia karena sepenuhnya teoretis dan sangat akademis. Pembelajaran mendalam merupakan sub bidang yang spesifik dari machine learning dengan penerapan algoritma artificial neural network (jaringan syaraf tiruan) untuk mempelajari respresentasi data yang tidak terstruktur dalam jumlah yang besar (Pramestya, 2018).

Selanjutnya, Huang, Chai and Cho, (2020) menyatakan pembelajaran  mendalam  (deep  learning)  merupakan cabang dari pembelajaran mesin  (machine  learning)  yang  berfokus pada penggunaan jaringan saraf tiruan (artificial neural networks) dengan lapisan yang mendalam (deep layers) untuk memproses, menganalisis, dan memahami data yang kompleks. Model ini dirancang untuk  meniru  cara  kerja  otak  manusia  dalam mengenali pola, menganalisis hubungan, dan melakukan pengambilan keputusan berdasarkan data.

Teori-teori tersebut membawa simpulan hahekat Deep Learning merupakan pendekatan atau metode pembelajaran yang menggunakan artificial neural networks dengan beberapa lapisan untuk memproses dan mempelajari data. Dalam konteks pendidikan, menekankan pemahaman konsep dan penguasaan kompetensi secara mendalam dalam cakupan materi yang dipelajari.

Sebagai pendekatan pembelajaran deep learning adalah metode atau strategi pembelajaran yang mendorong siswa mengembangkan pemahaman mendalam terhadap materi. Pendekatan ini digunakan meningkatkan keterampilan berpikir kritis, analisis mendalam dan pemecahan masalah. Guru yang menerapkan deep learning dalam pembelajaran sehari-hari akan menggunakan strategi seperti studi kasus, diskusi mendalam, dan konsep dalam konteks nyata.

Sebagai komponen kurikulum, deep learning juga bisa dijadikan bagian dari kurikulum jika secara eksplisit memasukkan tujuan-tujuan pembelajaran yang memfokuskan pada pemahaman mendalam, bukan sekadar penguasaan keterampilan dasar atau hafalan. Dalam hal ini, kurikulum dirancang menciptakan pengalaman belajar yang menumbuhkan pemahaman konseptual, keterampilan berpikir kritis, dan aplikasi praktis pengetahuan.