PEMALANG, Joglo Jateng – Menurut catatan badan kesehatan dunia atau WHO, Indonesia menjadi negara dengan catatan kasus terbanyak nomor dua di dunia pada kasus infeksi bakteri Tuberkulosis (TBC) pada 2023. Oleh karena itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pemalang bergerak melakukan sosialisasi di LPPL Radio Swara Widuri 87.7 Fm, dengan mengajak semua masyarakat serius perangi TBC.
Ketua Tim Kerja P2PM Dinkes Pemalang Surip mengatakan ketidaktahuan masyarakat dalam penanganan juga penularan TBC menjadi salah satu alasan kuat mengapa kasus masih tinggi. Walau begitu, khusus di Pemalang 2024 lalu berhasil sukses mencapai lebih dari 90 persen dari kasus yang ada.
“Kalau tahun ini target pengobatan kita 90 persen dan angka sudah pecah telor di 2024 yang melebihi target. Akan tetapi perlu diingat, masyarakat juga masih awam tentang penanganan dan pencegahan kasus TBC, sehingga kasusnya masih banyak,” terangnya, dalam Dialog Interaktif Radio Widuri, Rabu (19/3/25).
Menurut catatan WHO, Indonesia menjadi negara ke dua di Dunia setelah India dengan catatan kasus terbanyak. Menurut rangking kasus di 2023 kemarin Negara India menyubang 26 persen dari seluruh kasus di dunia. Kemudian ada Indonesia di angka 10 persen, China dengan 6,8 persen, Filipina di 6,8 persen, hingga Pakistan pada 6,3 persen.
Menurutnya, TBC menjadi penyakit menular penyebab kematian terbanyak kedua setelah Covid-19 dan berada di atas HIV/AIDS. Oleh karena itu, budaya memakai masker saat beraktivitas di luar rumah harus dilakukan, karena penggunaan penutup wajah ini sangat berguna untuk menghambat penularan atau masuknya bakteri TBC ke dalam sistem imunitas tubuh.
“Paling mudah pakai masker, lalu cuci tangan dan menjaga jarak dengan pasien. Tetapi perlu diingat, pengobatan TBC bukan hal yang sebentar, pasien harus meminum obat setidaknya 6-12 bulan selama proses penyembuhan. Itupun tidak hanya pasien, keluarga juga mendapatkan obat karena pasti ikut terpapar bakteri,” ucapnya.(fan/sam)