KUDUS, Joglo Jateng – Ramadhan menjadi momen istimewa bagi siswa tunanetra di Pusat Pelayanan Sosial Disabilitas Netra (PPSDN) Kudus untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah melalui pembelajaran Al-Qur’an Braille. Dengan semangat tinggi, mereka mengikuti tadarus, kajian agama, dan pendalaman hukum Islam selama bulan suci ini.
Pembelajaran Al-Qur’an Braille dilakukan dengan metode talaqqi. Yaitu membaca dan menirukan bacaan yang disampaikan guru secara langsung.
Guru Al-Qur’an Braille PPSDN Kudus, Yusi Susanto menyampaikan, proses pembelajaran ini menyesuaikan kemampuan masing-masing siswa. Sebab, setiap siswa memiliki kecepatan belajar yang berbeda.
“Ada yang bisa memahami dalam satu minggu, tetapi ada juga yang butuh waktu lebih lama,” jelas Yusi.

Pembelajaran Al-Qur’an Braille ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan keagamaan di PPSDN Kudus selama Ramadhan. Setelah sholat tarawih, para siswa melanjutkan dengan tadarus bersama dan kajian fiqih serta tafsir.
Salah satu siswa, Arum Februari, mengaku sangat senang bisa mengikuti kegiatan ini. Baginya, meskipun memiliki keterbatasan penglihatan, belajar membaca dan menulis huruf Arab dalam Braille menjadi tantangan yang menyenangkan.
“Setelah sholat dhuhur, ada kultum. Lalu sore hari saya belajar membaca Al-Qur’an Braille. Malamnya setelah tarawih, kami tadarus bersama. Saya ingin semakin lancar membaca Al-Qur’an dan berharap bisa menjadi muslim yang lebih taat,” ujar Arum.