Kendal  

Hasil Survei, Tingkat Minat Jamaah Salat di Masjid Sangat Rendah

SUASANA: Ilustrasi salah satu kondisi masjid di Kendal, belum lama ini. (ISTIMEWA/JOGLO JATENG)

KENDAL, Joglo Jateng – Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Prof. Muhammad Da’i bersama tim Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menunjukkan tingkat minat salat berjamaah masih sangat rendah. Dari 1106 masjid di Indonesia yang dilakukan survei, hanya mendapati kurang lebih 30 jamaah dalam setiap masjidnya.

Hal tersebut disampaikan M. Jamaludin Ahmad dari Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid (LPCRPM) PP Muhammadiyah, dalam pengajian Akbar Ramadan 1446 H yang diselenggarakan oleh PD Muhammadiyah Kendal, Minggu (23/3) di Desa Wadas, Kecamatan Plantungan Kendal.

“Data-data ini menunjukkan bahwa partisipasi umat Islam dalam salat berjamaah di masjid masih relatif rendah, sepi jamaahnya termasuk masjid Muhammadiyah,” ujarnya.

Dari berbagai penelitian telah mengidentifikasi salah satu faktor yang mempengaruhi rendahnya partisipasi masyarakat dalam salat berjamaah di masjid. Di antaranya karena sebagian masyarakat (umat Islam) memiliki pemahaman yang terbatas tentang pentingnya salat berjamaah, sehingga minat untuk berpartisipasi menjadi rendah.

Sebagai Ketua LPCRPM, dia menekankan konsep Masjid Makmur dan Memakmurkan sebagai upaya untuk menjadikan masjid tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat pemberdayaan umat.

Dikatakan, yel-yel masjid makmur dan memakmurkan ini merujuk konsep AD dan ART Muhammadiyah yang mengandung ruhiyah dan kegiatan-kegiatannya yang dapat memberi manfaat.

“Masjid makmur mengandung ruhiyah dan filosufi, meliputi makmur salat, pengajian, zakat, infaq, shadaqah, dan program-programnya baru bisa memakmurkan umat dan masyarakatnya,” terangnya.

Ditambahkan, terkait memakmurkan masjid, dia mengajak tidak hanya suami istri yang salat jamaah di masjid, tetapi anak-anak juga diajak salat berjamaah di masjid. (ags/gih)