SEMARANG, Joglo Jateng – Meski sebagian wilayah Jawa Tengah (Jateng), utamanya Pantura sempat terendam banjir pada awal Maret 2025, serapan gabah dan beras di Jateng tidak berpengaruh. Hal itu disampaikan oleh Kepala Bulog Kanwil Jateng, Sopran Kennedy.
“Kalau kita lihat ini tidak terlalu memengaruhi secara besar, tetapi mereka (petani di daerah terendam banjir, Red.) jadi tidak bisa menikmati hasil produksi. Oleh karena itu, pemerintah siap memberikan bantuan bibit dan alat untuk mereka mulai menanam baru lagi,” ungkapnya.
Terlebih, kata Sopran, masih ada kabupaten/kota di Jawa Tengah yang lahan pertaniannya tak terdampak banjir. Sehingga Bulog bisa melakukan penyerapan di daerah tersebut untuk mencukupi kebutuhan di Jateng.
“Di luar daerah terendam banjir itu masih ada yang banyak berpotensi Bulog serap,” ujarnya.
Tak hanya itu, berdasarkan data yang Bulog miliki, Jateng justru terjadi surplus pada Maret 2025 dan kemungkinan berlanjut pada April 2025. Adapun daerah yang pertama kali panen raya menurutnya adalah Sragen.
“Surplusnya ada berapa bulan, tetapi yang baru kita dapat KSA-nya (Kerangka Sampel Area, Red.) itu sampai bulan April. Artinya, Maret dan April itu surplus. Sekarang Sragen tinggal 10-20 persen, hampir lebih dulu panennya. Makanya banyak dari wilayah itu yang berusaha kita serap lagi,” bebernya.