Figur  

Perankan Ratu Kalinyamat, Dwi Yunita Harus Puasa Mutih & tak Boleh Bicara

Dwi Yunita Aviliani. (DOK. PRIBADI/JOGLO JATENG)

DWI Yunita Aviliani (21), seorang model muda asal Jepara, baru-baru ini memerankan tokoh Ratu Kalinyamat dalam acara Baratan di Desa Kriyan, Kecamatan Kalinyamat. Pengalaman ini menjadi salah satu momen paling berharga dalam hidupnya. Karena ia harus melalui proses seleksi ketat dan ritual khusus untuk memerankan pahlawan Jepara.

Yunita sapaannya bercerita, proses seleksi untuk memerankan Ratu Kalinyamat bukanlah mudah. Ia harus mengikuti tes tulis dan lisan tentang sejarah mengenai Ratu Kalinyamat, Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ), serta memenuhi kriteria fisik seperti tinggi badan dan cara jalan. Bahkan, tanggal kelahiran Jawa atau weton juga menjadi salah satu kriteria seleksi.

“Waktu itu ada audisi Ratu Kalinyamat, awalnya aku nggak minat sekali karena minder dan insecure. Tetapi karena disuruh sama orang tua akhirnya aku coba dulu. Dan ternyata ada beberapa yang memang memenuhi kriteria hingga akhirnya terpilih,” jelas dara kelahiran 2004 itu, Selasa (25/3/25).

Setelah dinyatakan lulus, Yunita harus menjalankan ritual khusus untuk memerankan Ratu Kalinyamat. Ia harus berpuasa mutih, melakukan ziarah, mandi kembang, dan tidak berbicara hingga acara selesai. Ritual ini dilakukan untuk memastikan bahwa Yunita dapat memerankan tokoh Ratu Kalinyamat dengan hormat dan kesucian.

“Ketika terpilih langsung dibriefing sama panita. Kalau persyaratannya ada ritual khusus. Jujur waktu itu senang dicampur takut. Karena pas di ruwat (upacara ritual, Red.) nggak boleh ngomong sampai arakan selesai,” ungkapnya.

Sebelum memerankan Ratu Kalinyamat, Yunita juga menghadapi omongan negatif dari masyarakat. Beberapa orang mengatakan bahwa memerankan Ratu Kalinyamat dapat membawa kesialan atau bahkan kematian. Yunita mengakui bahwa omongan tersebut membuatnya merasa takut dan ragu-ragu.