SEMARANG, Joglo Jateng – Polrestabes Semarang telah menerapkan strategi aglomerasi untuk mengantisipasi bencana saat arus mudik Lebaran 2025. Aglomerasi merupakan strategi untuk memusatkan aktivitas ekonomi, populasi, dan infrastruktur di suatu wilayah tertentu.
Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol M Syahduddi mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak Polres di wilayah lain guna menyiapkan berbagai mitigasi. Salah satunya, dengan kegiatan evakuasi ataupun pengalihan arus lalu lintas, jika ada beberapa ruas jalan yang terdampak bencana alam.
“Jadi segala sesuatu itu sudah kita persiapkan dengan menggunakan strategi aglomerasi ini,” ucapnya saat ditemui Joglo Jateng, belum lama ini.
Selain itu, dirinya juga meminta kepada Kasatlantas Polrestabes untuk terus berkoordinasi dengan satuan kewilayahan tetangga, supaya bisa bersama-sama menghasilkan proses rekayasa lalu lintas yang terintegrasi dan komprehensif.
“Sehingga pelaksanaan kegiatan pengalihan arus bisa berjalan secara berkesinambungan dan tidak sektoral,” jelasnya.
Dirinya berharap, dengan adanya penerapan strategi aglomerasi ini, menjadi salah satu upaya untuk meminimalkan kemacetan arus mudik. Selain itu, juga menangani permasalahan terkait dengan kendala seperti bencana alam tersebut.
Sementara itu, Kasatlantas Polrestabes Semarang, AKBP Yunaldi mengaku, pengemudi kendaraan roda dua sering kali rentan mengalami kecelakaan. Berdasarkan data yang ia miliki, ada sekitar 100 pemotor yang meninggal dunia (MD) dalam satu semester.
“Berdasarkan data kita, pemotor yang mengalami kecelakaan di Kota Semarang itu cukup tinggi angkanya. Rawan kecelakaan titiknya bisa sepanjang jalan di Kota Semarang,” pungkasnya. (int/adf)