Kendal  

Takbir Keliling Tak Dilarang, Pemkab Kendal Ingatkan Masyarakat untuk Tertib dan Taat Aturan

Safari Ramadan Bupati dan Wakil Bupati Kendal di Masjid Hidayatullah Kebonagung Ngampel.(AGUS/JOGLO JATENG)

KENDAL, Joglo Jateng – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kendal tidak melarang warganya menggelar takbir keliling dalam merayakan hari raya Idul Fitri 1446 Hijriyah. Hal ini disampaikan Wakil Bupati Kendal, Benny Karnadi usai Safari Ramadan bersama Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari di Masjid Hidayatullah Desa Kebonagung Ngampel, Selasa (25/7/2025).

“Untuk takbir keliling, Pemkab Kendal tidak melarang. Jadi silahkan untuk digelar,” kata Wabup Benny.

Menurut Benny, alasan takbir keliling tidak dilarang, karena hal tersebut sudah menjadi tradisi umat muslim dalam merayakan lebaran.

“Takbir keliling itu sudah menjadi adat dan budaya masyarakat saat lebaran, khususnya di Pulau Jawa. Silahkan digelar, tapi harus tertib dan mentaati aturan,” tegasnya.

Kendati demikian, Wabup Benny tidak menjelaskan secara rinci apakah takbir keliling itu bisa digelar keluar dari kampung atau hanya cukup digelar berkeliling kampung saja serta boleh menggunakan sound horeg atau tidak.

Sementara itu, terkait dengan Safari Ramadan, Benny menyampaikan bahwa dari keliling di 18 kecamatan yang telah dilakukan banyak menemukan sejumlah infrastruktur dan fasilitas umum yang perlu diperbaiki.

“Contohnya ya masjid ini yang sedang belum selesai pengerjaannya. Dan tadi bupati sudah menyampaikan agar pengurus bisa mengajukan proposal ke Pemkab untuk mendapatkan bantuan di 2026,” jelasnya.

Sementara itu, Kades Kebonagung Widodo mengaku sangat bersyukur dengan kehadiran bupati dan wakil bupati di desanya.

“Saya sangat berterima kasih atas kehadiran Bupati dan Wakil Bupati Kendal. Ini adalah sejarah baru bagi desa kami, karena sepanjang sejarah baru kali ini di datangi bupati,” kata Widodo.

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada bupati yang akan membantu proses pembangunan Masjid Hidayatullah di desanya tersebut. Dijelaskan, masjid di desanya saat ini kondisinya baru dalam proses pembangunan.

“Masjid yang sudah dibangun sejak 3 tahun lalu ini kondisinya baru selesai 70 persen. Selama ini masjid dibangun murni dari swadaya masyarakat yang sebagian besar berprofesi petani dan telah menelan biaya sebesar Rp 3 miliar,” terangnya.

Widodo berharap, dengan kehadiran bupati dan wakil bupati dapat memberikan semangat kepada warga dan pemerintah desa dalam membangun Desa Kebonagung yang lebih baik.(ags)