Wakil Ketua PWI Jateng Minta Ajudan Kapolri Terduga Pemukul Wartawan Dicopot

Wakil Ketua PWI Jateng sekaligus Ketua LBH Petir, Zainal Abidin Petir. (DOK. PRIBADI/JOGLO JATENG)

PURWOREJO, Joglo Jateng – Persitiwa pemukulan dan intimidasi pada wartawan Antara Foto oleh oknum diduga ajudan Kapolri membuat banyak pihak geram. Setelah Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan Pewarta Foto Indonesia (PFI) Jawa Tengah mengeluarkan sikap, kini Wakil Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jateng, Zainal Abidin Petir, menyampaikan kegeramannya.

Wartawan yang juga dikenal sebagai pengacara ini mengaku tidak hanya prihatin tapi geram atas perilaku ajudan Kapolri yang diduga memukul kepala Makna Zezar, wartawan LKBN Antara. Ajudan Kapolri yang diketahui bernama Ipda Endri tersebut, tidak hanya memukul Makna Zezar, ia bahkan disebut mengancam teman-teman wartawan lain akan ditempeleng satu persatu.

“Enak saja wartawan mau ditempeleng satu- satu. Mereka jurnalis bukan preman kok dipukul. Mereka sedang menjalankan tugas mulia menyampaikan informasi edukatif kepada masyarakat. Koruptor saja tidak Anda tempeleng,” kata Zainal Petir saat dihubungi, Senin (06/04/2025).

Zainal Petir yang juga ketua LBH PETIR Jateng itu meminta kepada Kapolri untuk mencopot posisi Ipda Endri dari ajudan Kapolri. Bahkan Petir juga mengusulkan agar Ipda Endri dijadikan anggota Bhabinkamtibmas Polsek, supaya banyak belajar dan membaur dengan warga di kelurahan atau desa.

“Kapolri harus minta maaf kepada teman-teman media. Sedangkan ajudan, yang jadi pelaku sebaiknya dilakukan sidang etik Propam. Selain itu, korban perlu melaporkan ke Polda Jateng terkait dugaan tindak pidana Pers, sebagaimana diatur pasal 18 UU 40 Tahun 1999, ancaman pidana 2 tahun. Locus delicti di wilayah hukum Polda Jateng,” tegas Petir.

Tambah dia, Kapolri seharusnya merasa malu karena anak buahnya, apalagi seorang ajudan yang dekat dengan dirinya bertindak kasar kepada wartawan. Apalagi Polri selalu menyebut media adalah teman dan partner. Saat ini, nama institusi Polri pun sedang tidak dipercaya oleh sebagian besar masyarakat, peristiwa arogansi seperti itu seharusnya tidak perlu terjadi.

“Dia penegak hukum dan melakukan tindakan melanggar hukum di hadapan Kapolri, memalukan sekali,” sindir Petir.

Petir kembali menegaskan, ia siap mendampingi korban pemukulan oleh ajudan Kapolri jika diminta. Bantuan hukum dan pendampingan akan diberikan secara gratis. (mrn/rds)