KUDUS, Joglo Jateng – Sebanyak 151 unit bus diberangkatkan dari Terminal Tipe A Jati Kudus dalam rangka arus balik Lebaran. Hal ini menandai puncak kepadatan penumpang setelah cuti Lebaran usai.
Koordinator Satuan Pelayanan Terminal Tipe A Jati Kudus, Eli Risandi mengungkapkan, pada Sabtu (5/4) dan Minggu (6/4), arus balik berjalan sedikit tertunda karena berbagai faktor. Salah satunya kemacetan parah di jalan tol. Selain itu, sistem satu arah nasional yang diberlakukan selama masa arus balik turut memperburuk situasi di jalanan.
“Tak ada yang tidak terangkut. Hanya saja keberangkatannya tidak sesuai jadwal karena kemacetan,” ungkapnya.
Ia menambahkan, pada arus balik Sabtu (5/4), pihak terminal memberangkatkan 157 armada bus dengan total penumpang sebanyak 3.141 orang. Sedangkan pada Minggu (6/4), sebanyak 151 bus telah diberangkatkan. Meski terjadi keterlambatan, ia mengimbau para penumpang untuk bersabar dan memahami situasi ini sebagai hal yang biasa terjadi setiap tahun.
“Mereka harus bersabar menunggu berjam-jam. Sudah setiap tahun terjadi seperti ini. Keterlambatan itu pasti,” imbuhnya.
Pihak terminal juga berupaya mengedukasi penumpang agar lebih memahami situasi kemacetan dan keterbatasan armada selama arus balik lebaran. Eli mengapresiasi pengertian para penumpang yang tetap tertib menunggu kedatangan bus dan berharap arus balik dapat berlangsung dengan aman dan lancar.
Di tempat yang sama, Bupati Kudus, Sam’ani Intakoris meninjau langsung situasi di Terminal Tipe A Jati Kudus pada Minggu (6/4). Dalam kunjungan tersebut, ia memastikan ketersediaan armada dan memanfaatkan momentum ini untuk memetakan data warga perantau asal Kudus. Lebih lanjut, ia menanggapi bahwa kegiatan tersebut merupakan bagian dari upaya untuk mendukung arus balik yang tertib dan terdata dengan baik.
“Artinya ini berarti juga terkait dengan aktifitas arus balik yang berlangsung hari ini. Semua agen sudah melaporkan bahwa tiket sudah habis terjual,” bebernya.
Ia juga berpesan kepada warga Kudus yang merantau untuk tidak pergi tanpa tujuan yang jelas. Tak lupa juga, lanjut dia, agar warga Kudus yang bekerja di luar kota tetap menjaga nama baik Kudus. (uma/iza)
