PURWOREJO, Joglo Jateng – Sejak pertengahan tahun 2024, tingkat keterisian tempat tidur (TT) RSUD Tjitrowardojo Purworejo mencapai 90%. Dalam layanan kesehatan, angka tersebut telah mencapai zona merah yang menambah lama antrian pasien untuk dapat masuk ke kamar perawatan.
Informasi tersebut disampaikan oleh Dirut RSUD Tjitrowardojo, dr Tolkha Amaruddin, SpTHT, MKes saat memberikan sambutan pada acara peresmian Bangsal Anggrek, Rabu (09/04/2025). Hadir dalam acara ini adalah Bupati Yuli Hastuti, Pj Sekda R Achmad Kurniawan Kadir, Asisten 1 Sekda Bambang Susilo, Kepala Dinas Kesehatan Daerah (DKD) Kabupaten Purworejo dr Sudarmi serta Dewan Pengawas rumah sakit berstatus BLUD tersebut.
“Pembangunan Bangsal Anggrek ini sebagai wujud komitmen untuk membuat RSUD dr Tjitrowardojo semakin maju, berkembang sehingga bisa memberikan manfaat bagi masyarakat. Mengapa kami membangun Bangsal Anggrek ini? Karena, hampir mulai pertengahan tahun 2024 lalu, keterisian RSUD di angka 90% ruang perawatan. Dalam pelayanan kesehatan, sudah masuk zona merah layanan kesehatan. Dampaknya, waktu tunggu lama, bahkan pernah, 30 pasien terpaksa menunggu. Hari ini, 12 orang belum bisa masuk ke ruang perawatan, terpaksa masih di IGD. Setelah peresmian, Bangsal Anggrek akan langsung ditempati,” tutur dr Tolkha.

Harapannya, lanjut dr Tolkha, pihaknya akan memenuhi komitmen memberikan pelayanan terstandar, bermutu dan profesional kepada masyarakat. “Tadi Bu Kepala DKD membisiki saya, DB naik lagi, harus siaga lagi untuk mengatur waktu keluar masuk pasien sat set agar tidak terjadi penumoukan. Harapan kami, ke depan menyiapkan RS Tjitrowardojo menjadi rumah sakit yang menjadi andalan masyarakat menyelesaikan problem kesehatan,” katanya.