Sebelum Bakar Diri, SSN Suruh Anak Istrinya Pergi

Disclaimer : Berita ini ditulis bukan untuk menginspirasi tindakan bunuh diri. Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.

Jenazah SSN dievakuasi. (DOK.HUMASRES/JOGLO JATENG)

PURWOREJO, Joglo Jateng – Aksi bakar diri untuk mengakhiri hidup, menggegerkan warga Desa Lugurejo, Kecamatan Butuh, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Pelaku bunuh diri adalah SSN (46), ditemukan dalam keadaan hangus mengenaskan di atas kasur rumahnya, Kamis (10/04/2025) pagi sekitar pukul 08.00 WIB.

Kasat Reskrim Polres Purworejo, AKP Catur Agus Yudho Praseno, membenarkan kejadian tersebut. “Satreskrim bersama Polsek Butuh serta Tim Inafis Polres Purworejo telah melakukan penanganan di tempat kejadian perkara (TKP),” terang Kasat Reskrim, Kamis (10/04/2025).

Peristiwa tersebut pertama kali diketahui oleh saksi Reni Charisah (32), tetangga SSN yang melihat asap dan kobaran api dari arah rumah korban. Sontak, ia berteriak meminta pertolongan warga. Beberapa warga, termasuk saksi Purwanto (57), segera datang dan berusaha memadamkan api.

Setelah api berhasil dipadamkan, warga masuk ke dalam rumah yang pintunya terkunci. Saat berhasil dibuka, mereka menemukan korban sudah dalam keadaan terbujur kaku di atas kasur, dengan luka bakar di seluruh tubuhnya.

TKP bakar diri yang menewaskan SSN. (DOK.HUMASRES/JOGLO JATENG)

Tim gabungan dari Polsek Butuh, Polres Purworejo, PMI, dan tenaga medis dari Puskesmas Butuh segera mendatangi lokasi. Berdasarkan hasil pemeriksaan awal di TKP, korban diperkirakan meninggal dunia akibat luka bakar hebat. Di lokasi kejadian juga ditemukan dua botol bekas isi bahan bakar jenis premium/pertalite.

Menurut keterangan warga dan keluarga, sehari sebelum kejadian korban menyuruh istri dan anaknya untuk pergi dari rumah ke tempat orang tua istrinya di Desa Majir, Kecamatan Kutoarjo. Selain itu, petugas menemukan isi pesan Whats App di ponsel korban yang berisi permintaan maaf dan pesan perpisahan kepada keluarganya, termasuk permintaan agar dimakamkan di tempat anaknya.

Dari seluruh temuan tersebut, polisi menduga kuat SSN mengakhiri hidupnya dengan cara membakar diri sendiri. Jenazah korban kemudian dibawa ke RSUD Tjitrowardojo Purworejo untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Mengenai motif atau alasan pelaku mengakhiri hidupnya, hingga kini belum diketahui. Pihak keluarga menyatakan menerima peristiwa ini sebagai musibah dan tidak menghendaki autopsi.(mrn/rds)