DPMPTSP: Kebijakan Trump Tarif Impor 32 Persen Bisa Ganggu Iklim Investasi Jateng

Sakina Rosellasari, Kepala DPMPTSP Jawa Tengah. (LU'LUIL MAKNUN/JOGLO JATENG)

SEMARANG, Joglo Jateng – Kebijakan baru Presiden AS Donald Trump soal tarif resiprokal atau tarif impor 32 persen untuk Indonesia disebut bakal terdampak pada iklim investasi di Jawa Tengah. Khususnya di sektor padat karya.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Tengah, Sakina Rosellasari mengatakan, struktur ekspor Jawa Tengah 2024 ke luar negeri didominasi oleh Amerika Serikat. Yakni sebesar 41,53 persen dengan nilai 4.470 juta dolar AS.

Lalu, diikuti Jepang sebanyak 8,45 persen atau 909 juta dolar AS, dan Cina senilai 6,10 persen atau 656 juta dolar AS. Adapun, kata Sakina produk ekspor ke AS di antaranya alas kaki atau sepatu, garment atau pakaian jadi, baik itu rajut dan non-rajut.

“Jadi sekitar 41,53 persen itu ke Amerika. Kemudian, (ekspornya, Red.) langsung terjun ke negara lain,” ungkap Sakina saat ditemui di kompleks Gubernur Jateng, belum lama ini.

Kendati kebijakan perdagangan global itu baru diberlakukan, ia meyakini Jateng akan terdampak nantinya. Sehingga aktivitas ekspor ke AS juga akan terganggu.

“Memang untuk saat ini belum merasakan (kebijakan Trump, Red.). Karena ya itu tadi kan masih baru ditentukan, kemudian belum pelaksanaan atau masih dalam proses. Nah, tetapi dipastikan itu akan juga mengganggu. Nah, seberapa mengganggunya tentunya kami harus juga melakukan koordinasi,” beber dia.

Kendati saat ini Jateng belum merasakan efeknya, Sakina berupaya agar dampak perang dagang di Jateng dapat diminimalisir dengan memperluas pangsa pasar untuk ekspor.