KUDUS, Joglo Jateng – Bupati Kudus, Sam’ani Intakoris menerapkan pendekatan baru dalam proses pengisian jabatan eselon 3 dan 4 yang saat ini mengalami kekosongan cukup besar. Setiap calon kini diwajibkan menyusun esai tulisan tangan dua lembar sebagai syarat seleksi.
Langkah ini diambil untuk menggali kualitas personal. Serta untuk menggali kemampuan berpikir inovatif dari aparatur sipil negara (ASN) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).
“Yang kami cari bukan sekadar siapa yang bisa duduk di jabatan itu. Tapi siapa yang benar-benar berkualitas dan mampu berpikir inovatif,” tuturnya, belum lama ini.
Esai tersebut harus memuat identifikasi dan evaluasi terhadap tugas jabatan yang akan diemban, ide-ide inovasi, solusi atas permasalahan di bidang kerja masing-masing. Serta ditutup dengan kesimpulan.
Esai ini, kata dia, bukan sekadar formalitas, melainkan bentuk nyata komitmen dan kapasitas berpikir calon pejabat. Pengumpulan esai dijadwalkan paling lambat Senin (14/4).
Nantinya, tulisan ini akan menjadi pertimbangan utama sebelum penempatan jabatan dilakukan. Kebijakan ini diterapkan karena dalam beberapa tahun terakhir terjadi kekosongan jabatan akibat tingginya angka pensiun.