JEPARA, Joglo Jateng – Tren pembiayaan emas secara cicilan di Pegadaian Jepara meningkat seiring harga emas yang terus terkerek naik. Kenaikan cukup signifikan terjadi sudah sejak awal Januari 2025, di mana Pegadaian Cabang Jepara mencatat peningkatan transaksi cicilan emas dalam empat bulan terakhir hampir menutup target. Yaitu mencapai 1,6 kilogram atau 88 persen dari besaran target 1,8 kilogram.
Tren meningkatnya transaksi cicilan emas ini terjadi seiring dengan terus naiknya harga emas di pasar global, yang semakin memantik masyarakat untuk berinvestasi emas.
Pimpinan Cabang Pegadaian Jepara, Frida Nursanti menjelaskan, penjualan emas di Jepara menggunakan sistem pembiayaan secara cicilan. Harga logam mulia atau emas sedang melesat tinggi. Penjualannya pun teridentifikasi meningkat tajam.
“Peningkatan hampir sama seperti lainnya, banyak peningkatan. Selama empat bulan terakhir sudah mencapai 88 persen,” jelasnya pada Joglo Jateng, Senin (14/4/25).
Frida mengatakan, tren peningkatan tahun ini meningkat tajam dibanding tahun lalu, dengan target 1,2 kilogram emas baru tercapai pada akhir tahun atau Desember 2024. Diketahui, harga emas antam satu gram nya saat ini dijual di Rp 1.896.000 atau turun Rp 8 ribu dibanding harga kemarin Minggu (13/4).
Tren peningkatan ini, lanjutnya, sudah pernah terjadi saat pandemi Covid-19 lalu. Akan tetapi, tren tahun ini lebih meningkat drastis dibanding saat itu. “Sebenarnya peningkatan harga emas sudah pernah ada sejak pandemi. Tapi, seiring perekonomian global, tahun ini lebih tinggi,” ucapnya.
Frida menilai, meningkatnya tren cicil emas di Kabupaten Jepara karena tergiur dengan harga jual yang tinggi. Sejauh ini, nasabah yang hendak melakukan pembelian atau mengajukan pembiayaan emas ukuran 5-10 gram, dengan rata-rata lama pembiayaanya mulai dari jangka 3-36 bulan.
“Pembelian logam mulia rata-rata lewat pembiayaan, mulai dari jangka 3 bulan, 6 bulan bahkan bisa sampai 36 bulan,” ucapnya. (oka/gih)